Perang dagang antara Cina dan Amerika Serikat menyebabkan perekonomian global menjadi lesu. Pergerakan Dolar tidak menentu. Inflasi tinggi melanda sejumlah negara, termasuk Turki. Walau begitu, Turki berusaha untuk menekan inflasi agat tidak mengguncang kestabilan ekonomi.
Menteri Keuangan Turki, Berat Albayrak mengumumkan berbagai program untuk mengekang inflasi. Program ini didukung beberapa sektor bisnis yang menyentuh  kebutuhan rakyat.Albayrak menghimbau kepada pelaku bisnis agar bergabung dalam gerakan nasional untuk menjinakkan inflasi.
Sektor swasta Turki, pengusaha retail dan perbankan mendukung langkah-langkah pemerintah Turki. Mereka menyetujui untuk memangkas harga kebutuhan pokok minimal 10%. Selain itu, ada program diskon yang ditawarkan mencakup harga pangan dan sandang.
Pemerintah Turki menjamin tidak akan ada kenaikan harga minyak, gas serta listrik. Perbankan juga menurunkan tingkat suku bunga pinjaman bank agar tidak roda ekonomi tetap berjalan.
Program yang dinamakan "laga skala penuh terhadap inflasi' ini diluncurkan di Pusat Kongres Istanbul. Selain Menteri Keuangan, hadir pula Menteri Perindustrian dan Teknologi Mustafa Varank, Menteri Tenaga Kerja, pelayanan sosian dan keluarga,Zehra Zumrut Selcuk, Menteri Pertanian dan kehutanan, Bekir Pakdemirli.
Dalam hal ini, Presiden Turki Erdogan telah menyerukan kepada masyarakat agar melaporkan toko atau penjual yang menaikkan harga secara tidak wajar. Begitu pula mereka yang sengaja menimbun barang. Mereka yang melanggar akan ditindak tegas oleh pemerintah.
Berat Albayrak menekankan bahwa sektor publik akan menjadi kekuatan pendorong untuk menyukseskan program ini. Apalagi ada koordinasi yang kuat antara Bank Sentral Republik Turki, peraturan perbankan dan badan pengawas dan Asosiasi Bank Turki.
Perusahaan yang berpartisipasi dalam program ini menempelkan logo khusus kampanye pada setiap produk mereka. Â Untuk melancarkan kampanye, sebuah situs web digunakan dengan menggunakan tagar #TurkiyeKazanacak (Turki akan menang) di media sosial. Di sisi lain, Pengembalian Pajak Pertambahan Nilai akan dipercepat dan dihitung pada akhir tahun.
September lalu inflasi mencapai 24,52%, naik 6,3% dari bulan sebelumnya. Selama enam bulan inflasi naik secara berturut-turut dan mencapai level tertinggi dalam 15 tahun terakhir.
Dalam program ekonomi yang dikeluarkan bulan lalu, target inflasi adalah 20,8% pada tahun ini. sedangkan target tahun depan adalah sebesar 15,9%. Sasaran inflasi tahun 2020 sebesar 9,8% dan semakin menurun pada tahun 2021 6.0%.
Memerangi inflasi menjadi sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan menjaga stabilitas harga. Para eksportir menjadi elemen pendukung yang memiliki andil cukup besar untuk menyukseskan hal ini. Demikian pula para pelaku ekonomi lainnya.