Turki telah merilis 15 orang Arab yang diduga terkait dengan hilangnya jurnalis terkemuka Jamal Khasoggi di konsulat Arab Saudi. Jamal Khashoggi sebenarnya adalah kolumnis untuk Washington Post. Karena itu media ini sangat gencar memberitakan kehilangan jurnalis tersebut.
15 orang Arab yang dicurigai, datang ke Istanbul dengan menggunakan pesawat jet pribadi dengan nomor di ekornya, HZ SK1 dan HZ SK2. Mereka mengambil kamar di Wyndham Grand Hotel, dan Movenpick Hotel di Istanbul. Kedua hotel itu lokasinya dekat dengan konsulat Arab Saudi.
Tiga orang dari mereka adalah anggota unit perlindungan Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammed bin Salman. Sedangkan salah seorang ternyata adalah kepala departemen forensik di Saudi General Security. Â ke 15 orang ini datang dan pergi pada hari yang sama.
The New York Times mengungkapkan hasil penyelidikan dari aparat keamanan Turki. Salah seorang pejabat Turki yang tak ingin disebutkan namanya, menjelaskan bahwa para pembunuh menggunakan gergaji tulang untuk menghancurkan jasad Jamal Khashoggi.
Pejabat itu menggambarkan adanya eksekusi yang dilakukan secara cepat dimana Jamal Khashoggi dibunuh dua jam setelah kedatangannya ke konsulat. Para eksekutor memotong tulang-tulangnya dengan gergaji yang sengaja dibawa untuk tujuan tersebut. Turki memiliki foto terakhir sang jurnalis ketika memasuki konsulat.
Jamal Khashoggi dikenal sebagai jurnalis yang sangat kritis terhadap pemerintahan kerajaan Arab Saudi yang dipimpin oleh Putra Mahkota Muhammed bin Salman. Sebagaimana diketahui, Muhammed bin Salman bersikap sangat keras terhadap siapa saja yang menentangnya.
Banyak ulama yang ditangkap hanya karena mengkritisi kebijakannya melalui media sosial seperti twitter. Bahkan beberapa ulama ditangkap ketika sedang berkhotbah di dalam masjid. Pasukan keamanan kerajaan juga menangkap pangeran-pangeran yang berseberangan pendapat dengan putra mahkota.
Pada tahun lalu, sedikitnya 100 orang ditangkap oleh pihak keamanan kerajaan atas perintah Muhammed bin Salman. Mereka terdiri dari para aktifis, Â akademisi dan ulama Arab Saudi. Beberapa dari mereka diculik dan dihukum mati.Â
Oleh sebab itu, banyak para pembangkang kerajaan yang terpaksa melarikan diri keluar negeri. Jika tidak menyelamatkan diri, tidak ada yang bisa menjamin kehidupan mereka selama berada di wilayah Arab Saudi. Ada juga yang ditangkap intelejen Arab Saudi ketika menemukan persembunyian mereka.
Sebagai jurnalis, Jamal Khashoggi  mendapat masalah akibat terlalu sering mengkritik putra mahkota. Bahkan hal itu berimbas pada rumah tangganya. Istri Jamal Khashoggi menceraikannya.
Di Arab Saudi, Jamal Khashoggi adalah kepala redaksi surat kabar Saudi Al-Arab dan Watan. Ia juga menjadi penasihat Pangeran Turki Al-Faisal selama masa jabatannya sebagai duta besar di London dan Washington.