Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Andai Jakarta Dilanda Gempa dan Tsunami, Siapkah Kita?

8 Oktober 2018   15:32 Diperbarui: 8 Oktober 2018   17:09 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita mengetahui dahsyatnya gempa dan tsunami yang melanda Palu dan Donggala. Lebih dari 1700 orang telah dimakamkan, dan ribuan lainnya menderita luka berat serta kehilangan tempat tinggal.

Mengingat bahwa jarak waktu antara gempa Lombok dengan gempa Palu dan Donggala tidak lama, maka ada kemungkinan akan terjadi lagi bencana serupa dalam waktu dekat. Negeri cincin api ini sedang membara. 

Lalu bagaimana jika gempa dan tsunami melanda wilayah yang paling penting di Indonesia, yaitu Ibu Kota Jakarta?

Kemungkinan itu sangat tinggi, terutama dengan adanya gunung anak Krakatau yang aktif melebihi biasanya.

Menilik sejarah bencana alam yang pernah terjadi, Jakarta pernah dilanda gempa besar dan tsunami.

Pada waktu itu kita berada dalam penjajahan Belanda.

Pada tahun 1780, tercatat gempa besar yang meruntuhkan gedung Mohr Observatory di Torenloan (sekarang gang Tory) gedung itu dibangun tahun 1765 -1768).

Begitu pula dengan gedung Molenvliest di jalan Gajah Mada, dekat kelenteng Kim Tek Le.

Tetapi sebelum itu, pada tanggal 5 Januari 1699, Jakarta juga dilanda gempa akibat meletusnya gunung Salak.

Berdasarkan catatan Indonesia's Historical Earthquakes, 26 orang meninggal, terjadi banjir lumpur mengalir melalui sungai Ciliwung. Batavia menjadi rawa raksasa, semua rumah hancur.

Sedangkan pada tanggal 10 Oktober 1834, Batavia, Karawang, Banten, Braga dan Bogor dilanda gempa parah, tapi tak ada laporan korban jiwa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun