Masih ingat gak sewaktu kita belajar sejarah di sekolah? Kalau mendengarkan guru menerangkan pelajaran sejarah, bawaan kita kok cepat bosan dan mengantuk. Dulu teman saya suka tertidur di kelas pada jam pelajaran sejarah.
Metode yang digunakan guru di sekolah rata rata tidak berubah, dari dulu hingga sekarang. Cara mereka mengajar sangat monoton, tidak ada improvisasi.Â
Karena guru kurang kreatif mengembangkan metode belajar, murid menjadi bosan. Padahal pelajaran sejarah sangat penting. Bagaimana kita tahu perjuangan para pahlawan dalam mendirikan negara ini.
Namun Munasprok ( Museum Naskah Proklamasi) dan KJB (Komunitas Jelajah Budaya) melakukan terobosan dalam memperkenalkan sejarah bangsa. Mereka mengubah pelajaran sejarah menjadi sesuatu yang menyenangkan. Metode yang digunakan adalah edutainment.
Dengan metode ini, para siswa diundang mengunjungi museum. Dalam hal ini adalah museum naskah proklamasi untuk menjelaskan bagaimana kronologi ketika Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya.
Minggu yang lalu, lebih dari 150 orang mengikuti edutainment ini. Di antara mereka ada guru, siswa, anggota komunitas dan pemerhati sejarah. Hadir sebagai narasumber adalah ketua KJB, Kartum Setiawan.
Setelah dibuka secara resmi oleh Kepala Museum Naskah Proklamasi, edutainment pun dimulai. Uniknya, sebagai pembuka adalah teka teki yang merangsang kecerdasan kita. Bagaimana satu kelompok yang terdiri dari 10 orang bisa masuk ke dalam perahu yang terbuat dari sehelai kertas.
Pada mulanya banyak yang kebingungan. Ternyata caranya, dengan menggunting kertas itu menjadi kecil dan panjang tanpa terputus. Setelah itu dibentangkan dan semua anggota kelompok masuk ke dalamnya.
Setelah berhasil, diberi amplop berisi petunjuk untuk melakukan tugas berikutnya. Ada yang harus bisa memindahkan beberapa gelas berisi air dengan ikatan tali rafia tanpa tertumpah. Ini menuntut kesabaran dan kehati-hatian.
Dalam sesi lain adalah mereka harus menghapal lagu kebangsaan Indonesia Raya dalam tiga Stanza. Mereka harus berlatih dahulu. Begitu pula dengan pembacaan naskah proklamasi dan sumpah pemuda.
Dengan melalui proses setiap sesi dan program ini, setiap peserta menjadi tahu siapa pelaku sejarah yang mempunyai andil penting pada saat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Seperti Laksamana Maeda, perwira Jepang yang membantu kelancaran proses kemerdekaan.
Demikian pula pahlawan lain, misalnya Ahmad Subardjo, Sukarni, BM Diah ( yang mendirikan koran Merdeka, Sayuti Melik yang mengetik naskah kemerdekaan dsb.
Setelah menjadi setiap sesi, ada penilaian untuk setiap kelompok. Disediakan hadiah bagi tiga pemenang. Selain itu diadakan pula kuis untuk anak anak dan siswa.
Menurut pengakuan para peserta, mereka sangat menyukai edutainment ini. Mereka begitu bersemangat dan tertantang untuk mengikuti sebaik mungkin. Edutainment ini sangat berkesan bagi semua peserta.
Pelajaran sejarah menjadi menyenangkan dengan edutainment ini. Tidak ada lagi kata bosan atau mengantuk di kelas. Di sini semua bisa berperan sebagai pahlawan.
Yuk ke.museum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H