Kedua, AHY harus bisa menguasai media sosial. Jika adiknya saja mampu membangun fans club, maka AHY harus lebih dari itu.
Di zaman sekarang, media sosial memberikan pengaruh terbesar terhadap pandangan masyarakat. Dengan kecanggihan teknologi, telepon pintar menjadi sumber informasi utama.
AHY perlu membangun kepercayaan masyarakat terhadap sosok dirinya sebagai generasi muda harapan bangsa. Ia menyebarkan ide dan gagasan positif untuk kemajuan negeri.Â
Di sisi lain, AHY bisa memberikan teladan dengan tidak menyiarkan keburukan dan berita hoaks. Ia layak menyebarkan program-program yang bermanfaat dari dirinya maupun partai pendukung.
Rakyat Indonesia di masa depan akan didominasi oleh generasi muda. Mereka tidak suka pemimpin yang hanya berjanji. Mereka lebih memilih pemimpin yang menunjukkan karya nyata.
Jika dari sekarang AHY bisa menunjukkan kontribusi kepada bangsa dan negara, maka rakyat akan melirik kepadanya. Ia akan diperhitungkan sebagai pemimpin yang layak dipercaya.
Keempat, AHY harus menjalin hubungan yang baik dengan para ulama dan stakeholder. Bagaimana pun sebagian besar penduduk Indonesia beragama Islam. Perlakuan seorang pemimpin kepada ulama menjadi perhitungan tersendiri.
Dekat dengan ulama bukan berarti mengaku orang santri atau pun punya hubungan dengan klan Arab tertentu. Cukuplah dengan memuliakan ulama yang memang sungguh sungguh dicintai rakyat. AHY harus bisa membedakan mana ulama yang cinta dunia dan mana yang tidak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H