Museum ini sangat familier, Â karena lokasinya yang strategis, Â biasa dilewati penduduk karena berada di jalan Menteng Raya No. 31. Â Museum ini sering menjadi pusat kegiatan para aktivis organisasi mahasiswa.Â
Dahulu tempat ini merupakan markas berkumpulnya pemuda pemuda pejuang.  Ada Ahmad Soebardjo,  Sukarni, Chaerul Saleh,  Adam Malik  dll.  Bahkan ada satu ruangan yang biasa digunakan oleh Bung Hatta,  lengkap dengan meja kursinya.Â
Kelompok Menteng 31 inilah yang 'menculik' atau mengamankan Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengas Dengklok. Â Mereka mendesak agar proklamasi kemerdekaan segera dikumandangkan tanpa perlu minta izin Jepang.Â
Museum Naskah ProklamasiÂ
Museum ini terletak di jantung kawasan Menteng, Â di sebelah gereja, Â tak jauh dari Bappenas dan Taman Suropati. Â Dahulu museum ini adalah tempat tinggal Laksamana Maeda Takashi, Â perwira dan pejabat Jepang yang mendukung proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.Â
Di rumah ini, Â Bung Karno dan Bung Hatta melakukan pertemuan dengan Laksamana Maeda untuk membahas proklamasi. Pada tanggal 16 Agustus 1945, mereka berdiskusi dan berbincang tentang saat yang paling baik untuk memproklamirkan kemerdekaan.Â
Tak banyak yang tahu bahwa rumah ini memiliki bunker rahasia. Â Sebuah ruangan dengan luas 5x3, Â dan tinggi 1,3 meter. Â Ruangan ini digunakan Maeda untuk menyimpan dokumen penting kenegaraan. Â Saat itu ia masih menjabat sebagai Kepala Penghubung Angkatan Laut dan Angkatan Darat Jepang.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H