Keraton Kaibon yang berada di kawasan Banten Lama, lokasinya tidak jauh dari keraton Surosowan. Kedua keraton ini jadinya seperti "kakak beradik", Â keraton Surosowan lebih tua dari pada keraton Kaibon.Â
Namun aada beberapa perbedaan antara kedua keraton itu. Â Keraton Surosowan memiliki lahan yang cukup luas dengan reruntuhan bangunan lebih banyak di bawah permukaan tanah dan lebih sepi.Â
Lalu lintas yang ramai menyebabkan keratonKaibon lebih banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal. Terutama remaja atau anak anak muda. Bahkan anak anak kecil pun senang bermain di pelataran keraton Kaibon.Â
Keraton ini juga menjadi langganan foto pre Wedding pasangan pengantin. Ketika saya datang ke sana saja, ada tiga pasang calon pengantin sedang melakukan sesi foto. Ada yang berpakaian ala Barat, ada yang menggunakan pakaian muslim dan ada yang memakai pakaian adat.Â
Secara bentuk struktur bangunan, memang keraton Kaibon sangat menarik dan instagrammable. Sayang ada beberapa kekurangan yang seharusnya bisa segera ditangani oleh pemda setempat.Â
Keraton Kaibon memerlukan Pembenahan dalam tiga hal ini :Â
1. Kebersihan
Masyarakat tidak menjaga kebersihan di area keraton Kaibon. Banyak orang yang membuang sampah sembarangan di halaman berumput sekitar keraton Kaibon.Â
Karena keraton Kaibon bebas dimasuki oleh siapa saja, Â maka anak anak yang tinggal di area tersebut menjadikan halaman keraton Kaibon sebagai tempat bermain. Tetapi mereka sering membuang sampah sembarangan bekas jajanan yang mereka bawa.Â
Plastik bekas es berserakan, begitu pula bungkus permen dan kue. Minimnya pendidikan kebersihan membuat masyarakat sekitar tidak berdisiplin membuang sampah. Hal harus menjadi perhatian pemda setempat. Apalagi keraton Kaibon berpotensi untuk dikembangkan.Â