Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Bahaya Mengintai Pemerintahan Erdogan

3 Juli 2018   19:24 Diperbarui: 3 Juli 2018   19:27 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga,  negara negara Barat yang tidak bisa tenang melihat Erdogan kembali memimpin Turki.  Di bawah kepemimpinan Erdogan,  mereka sulit menaklukkan Turki.  Padahal Turki sangat strategis dari segi geografis mau pun politis. 

Pemerintahan Erdogan juga menjadi ganjaran besar untuk menguasai Timur Tengah.  Meski Arab Saudi dan Uni Emirat Arab sudah menjadi kaki tangan mereka,  Timur Tengah tetap sulit dikuasai karena Turki melindungi beberapa negara di kawasan itu. 

Maka negara negara Barat,  terutama Amerika Serikat dan sekutu harus melakukan beberapa konspirasi yang dapat merusak pemerintahan Erdogan.  Misalnya,  membendung pengaruh Erdogan di Eropa,  Asia dan Afrika. 

Di sisi lain,  kebijakan ekonomi dan politik luar negeri negara negara Barat tidak membuka peluang kerja sama bagi Turki.  Mereka berharap dengan begitu Turki akan semakin  lemah. 

Sementara itu,  Amerika Serikat dan sekutu tetap mendukung dan memberikan subsidi untuk partai partai oposisi.  Mereka juga mendanai dan menyuplai senjata untuk teroris PKK. 

 Namun tentu saja Erdogan tidak lengah terhadap ancaman bahaya bahaya tersebut.  Dia dan jajaran pendukungnya akan mencari cara untuk mengantisipasi berbagai ancaman,  baik dari dalam maupun dari luar negeri. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun