Amerika Serikat  telah memindahkan Kedutaannya ke Yerusalem Timur bertepatan dengan peringatan 70 tahun Israel.  Langkah Amerika Serikat langsung diikuti oleh Guatemala pada hari yang sama. Duta Besar Guatemala telah menemui Perdana Menteri Israel,  Benjamin Netanyahu.Â
Sedangkan beberapa negara lainnya segera menyusul. Â Diperkirakan Honduras dan Paraguay memindahkan Kedutaan pada bulan ini juga. Â Hal itu telah ditegaskan oleh pemimpin kedua negara tersebut.Â
Di tengah kontroversi tingkah polah Israel yang menindas bangsa Palestina, Â pemindahan Kedutaan sejumlah negara ke Yerusalem Timur mengundang keprihatinan. Â Seakan akan mereka sama sekali tidak peduli pada nasib bangsa Palestina.
 Ironinya,  negara negara yang akan memindahkan Kedutaan termasuk negara negara muslim.  Padahal seharusnya mereka membela Palestina.  Misalnya Yordania dan Mesir.  Mereka seperti kerbau dicucuk hidungnya oleh Amerika Serikat.
 Apa yang  membuat negara negara itu mengekor Amerika Serikat,?  Ada beberapa alasan kuat,  yang membuat mereka mau tak mau mengikuti jejak Paman Sam.Â
Pertama adalah karena hutang budi. Â Beberapa pemimpin dari negara negara tersebut mempunyai hutang budi yang harus dibalas. Â Mereka bisa naik ke tampuk kekuasaan berkat bantuan Amerika Serikat dan Israel. Â Kedua negara itu mempunyai andil dalam memberikan dukungan dengan permainan intelejennya.
Sebagai contoh adalah negara negara Amerika Latin. Â Pada tahun 1980, Amerika Serikat dan Israel membantu menggulingkan pemerintah yang dianggap diktator di Guatemala. Â Begitu juga yang terjadi di Honduras dan Paraguay.
Tidak jauh beda dengan pemerintah Mesir. Â Al Sisi berhasil menjadi Presiden karena bantuan Amerika Serikat. Â Bahkan Al Sisi mampu mempertahankan kekuasaan setelah Pemilu beberapa waktu yang lalu.
Kedua adalah hutang uang. Â Sebagian besar negara negara berkembang mempunyai hutang pada bank dunia yang dikendalikan Amerika Serikat dan Israel. Â Dana tersebut untuk pembangunan dan mempertahankan kekuasaan.
Hutang ini sangat membelit negara negara berkembang.  Banyak negara  muslim yang terjerat,  termasuk juga Indonesia.  Mereka tidak berkutik tanpa adanya bantuan dana. Â
Ketiga adalah hutang keamanan. Â Atau kasarnya harus membayar untuk menjaga keamanan. Â Sebab beberapa pemimpin negara ternyata adalah penjahat kemanusiaan yang seharusnya mendapat hukuman internasional. Â Mereka berlindung di bawah ketek Amerika Serikat.
Sebagaimana contohnya seperti Orban,  Perdana Menteri Hungaria yang terbukti  menjadi yenophobi anti-semite.  Atau Presiden Czech yang dikenal sebagai orang yang rasis.  Dan pemerintah Myanmar yang didukung Israel sejak tahun 2015.
Keempat aadalah bayaran yang dijanjikan Israel jika bersedia memindahkan Kedutaan ke Yerusalem Timur. Seperti Honduras dan Paraguay yang akan menerima 300 000 Dollar Amerika Serikat. Â Dana tersebut cukup besar bagi negara negara itu.
Sudah pasti Israel tidak keberatan dengan pembayaran pada setiap negara mau memindahkan Kedutaan. Â Karena ia mendapat dukungan penuh dari negara negara sekutu terdekat seperti Amerika Serikat, Â Inggris dan Perancis.
Khusus untuk Yordania, Â lebih kepada rasa takut yang amat sangat terhadap negara adidaya tersebut. Â Posisinya terjerat, Â berada di sebelah Israel dan Palestina. Â Negeri ini tidak ingin nasibnya hancur lebur seperti Palestina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H