Minggu depan, Wakil Sekjend NATO akan datang menemui Presiden Erdogan di Ankara, Turki. Â Erdogan memang menghubungi pejabat NATO untuk membicarakan masalah teroris di perbatasan Turki dan Suriah. Menurut Erdogan, NATO bertanggung jawab terhadap meningkatnya serangan teroris di perbatasan tersebut.
"NATO berkewajiban untuk menentang orang-orang yang melecehkan perbatasan dari salah satu anggota," tegas Erdogan.
Sebenarnya teguran Erdogan kepada NATO adalah dalam kaitannya dengan ulah Amerika Serikat yang merekrut 30 000 pasukan di Suriah Utara. Sebagian besar orang yang direkrut disinyalir memiliki hubungan dengan organisasi teroris PKK yang merongrong pemerintahan Turki  dan berafiliasi dengan YPG.
Dalam hal ini, Sekjend NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa organisasi ini tidak berkonsultasi sebelum Washington mengumumkan rencananya untuk membentuk tentara di perbatasan. Karena itu Jens mengutarakan bahwa ia mengerti tentang kekuatiran Turki.Â
Turki jelas sangat marah dengan kelakuan Amerika Serikat karena justru membentuk tentara teroris yang bisa menyerang negeri Ottoman tersebut. Â Erdogan menegaskan akan membasmi para teroris tersebut sebelum sempat menjadi besar. Â Erdogan menilai, dengan pasukan Kurdi yang dibentuk Amerika Serikat, maka Turki menjadi target serangan secara terbuka.
Turki tidak akan segan-segan membasmi teroris yang membahayakan negara itu, meski mereka adalah bentukan negara adidaya seperti Amerika Serikat. Â Pasukan Turki tidak akan menyisakan seorang pun teroris demi keselamatan rakyatnya. Operasi militer yang dikerahkan akan menyapu bersih wilayah perbatasan.
Kekuatan militer Turki ke Afrin
Dalam rangka mengantisipasi keberadaan 30 000 tentara Kurdi yang direkrut oleh Amerika Serikat itu, maka Turki mengerahkan kekuatan militernya ke provinsi Afrin dan Manbij, yang berbatasan langsung dengan Suriah Utara. Pasukan Turki telah diberangkatkan sejak hari Minggu yang lalu dengan persenjataan lengkap.
Keputusan Erdogan untuk menjaga perbatasan didukung sepenuhnya oleh Ketua Partai Oposisi MHP, Devlet Bahceli.  Ia menilai bahwa Turki tidak bisa berdiam diri menghadapi pengkhianatan  dan permusuhan yang memuakkan dari Amerika Serikat.  Karena itulah Bahceli menegaskan bahwa semua pihak harus bersatu melawan negara yang ingin memecah belah Turki.
MHP yang selama ini tercatat sebagai partai oposisi telah menyatakan akan mendukung Erdogan sebagai Presiden pada Pemilihan Umum berikutnya. Â Hal ini dilakukan demi menjaga persatuan dan mempertahankan kemerdekaan Turki. Â MHP siap bekerja sama dengan AKP untuk penguatan sistem presidensial.
Angkatan bersenjata Turki yang sudah siap siaga di sepanjang perbatasan, dapat memulai operasi pemberantasan teroris kapan saja. Â Hal ini tergantung bagaimana perkembangan situasi dan kondisi di sana. Dinas intelejen Turki selalu memantau setiap pergerakan dari pasukan Kurdi yang dipersenjatai oleh Amerika Serikat.