Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Apa yang akan Kutemukan di Macao?

27 Desember 2017   16:12 Diperbarui: 27 Desember 2017   21:09 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kantor Apple yang megah di Macao (dok.Muh.Akmal Firdaus)

Di Macao, ada tempat untuk wisatawan yang ingin membeli oleh-oleh. Kalau souvenir, kita bisa membelinya di sekitar Sanado Square. Aku juga ingin mencicipi Portuguese Egg Tart yang terkenal kelezatannya.  Sedangkan  di Ladies Market, Mong Kok yang menyediakan aneka  barang, dari makanan hingga pakaian.  Lalu ada pula Fisherman's Warf dengan jejeran toko dan restoran. Aku harus ingat untuk menanyakan kehalalan makanan di sana.

Masjid Macao

Sebagai muslim, aku tidak pernah meninggalkan ibadah. Karena itu menjadi suatu hal yang mutlak untuk mencari tempat ibadah. Semula aku kuatir kalau Macao yang terkenal sebagai tempat judi tidak memiliki sarana beribadah. Namun kecemasanku hilang saat mengetahui bahwa ada satu Masjid di Macau.

 Macau Mosque atau dalam bahasa Portugis: Mosquita de macao, didirikan tahun 1880, cuma lokasinya agak tersembunyi, di 4 Ramal Dos Moros  in Our Lady of Fatima Parish. Konon masjid itu dibangun oleh orang-orang Turki yang juga menyebarkan agama Islam di sana. Masjid ini tidak besar tetapi memiliki pemandangan yang indah, berhadapan dengan reservoir Macao dan pelabuhan ferry ke Hongkong.  Untuk menuju ke masjid, kita harus menggunakan bus no.2, 2A, 6A atau 18.

Menurut sejarah, penyebaran Islam di Macao  sejak zaman dinasti Ming. Para pedagang dari Persia dan Timur Tengah sering singgah di pelabuhan yang terkenal itu. Selain itu, Portugis juga merekrut muslim dari Asia Selatan untuk dijadikan tentara. Mereka membutuhkan masjid sebagai sarana ibadah sehingga dibangunlah Masjid Macau.

Soal makanan halal juga menjadi perhatianku. Untunglah di sana ada restoran-restoran yang menyediakan makanan halal bagi wisatawan muslim. Antara lain; Taste of India Macao yang berada di Fisherman's Warf, Grand Coloane Resort Macao yang berada di Grand Coloane Resort, the Golden Peacock Macao yang lokasinya berada di Venetian Macao. Ah, lega rasanya bisa menemukan makanan halal.

Jumlah penduduk muslim asli Macao ada sekitar 400 orang dari 1,2 juta jiwa. Namun kalau digabung dengan orang-orang Indonesia (TKI) yang bekerja di sana, maka jumlahnya sekitar 5000 orang.

Oh ya, untuk menuju ke Macao gampang banget kok. Negara mungil ini bebas visa. Bandara yang ada juga tidak besar dan megah. Para wisatawan datang dan pergi dengan mudah. Banyak perusahaan penerbangan, terutama yang berbasis di Asia, menawarkan tiket dengan harga murah. Tergantung bagaimana pintarnya kita mendapatkan tiket  yang paling sesuai dengan kantong.

Jenis mata uang yang berlaku di Macao  ada tiga, Dollar Hongkong, Yuan Cina, serta mata uang asli Macao. Jadi,  Macao mempunyai mata uang sendiri bernama Pataca. Kita bisa menukar mata uang di money changeryang banyak terdapat di sana. Untuk memudahkan wisatawan, ada bis gratis yang bisa digunakan untuk keliling Macao. Sedangkan kapal ferry tersedia bila kita mau ke negara tetanga melalui laut.

Bahasa resmi yang bisa digunakan di Macao adalah bahasa Portugis, Bahasa Inggris dan bahasa Mandarin. Karena itu jangan heran jika petunjuk-petunjuk jalan menggunakan tiga bahasa tersebut. Bagi orang Indonesia, tentu lebih mudah membacanya dalam bahasa Inggris. Namun jika kita bertanya kepada penduduk setempat, mereka bisa menjawabnya dalam tiga bahasa tersebut.

Duh, rasanya aku tidak sabar ingin segera ke Macao. Mudah-mudahan saja Tuhan memberi kesempatan dan rejeki ke sana tahun depan. Sebuah resolusi tahun 2018 yang aku inginkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun