Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Apa yang akan Kutemukan di Macao?

27 Desember 2017   16:12 Diperbarui: 27 Desember 2017   21:09 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruins of St Paul Church (dok.Muh.Akmal Firdaus)

Rupanya, banyak tempat-tempat eksotik yang bisa kita temukan di Macao. Ini yang menjadi alasan utama bagi seorang traveller seperti diriku untuk menjelajah ke sana.  Selain Parisian Macao, Venetian Macao, Ruins of the Church of St Paul, ada juga Ladies Market yang merupakan pusat perbelanjaan terkenal di sana. Restoran dan rumah makan menyajikan berbagai macam masakan, dari Asia hingga Eropa.

Hebatnya, semua tempat-tempat tersebut bisa dijangkau oleh kaki alias jalan kaki.  Kita tidak perlu menyewa kendaraan atau pusing memilih angkutan umun. Bagi yang jarang berjalan kaki, jangan mengeluh. Anggap saja berolahraga sambil melihat-lihat.Toh tidak akan terasa hingga beberapa kilometer. Aku sih sudah biasa berjalan kaki menyusuri jalan-jalan di ibukota Jakarta.

Tempat paling terkenal adalah Ruins of the Church of St Paul. Tempat ini adalah reruntuhan gereja yang dibangun pada abad 17.  Arsiteknya adalah orang Italia, yang kemudian dilanjutkan oleh arsitek Jepang yang beragama kristen. Gereja ini mengalami musibah kebakaran pada tahun 1762 yang nyaris menghancurkan segala yang ada. Anak tangga menuju gereja ini sangat keren untuk difoto.

Ruins of St Paul Church (dok.Muh.Akmal Firdaus)
Ruins of St Paul Church (dok.Muh.Akmal Firdaus)
Kini yang tersisa dan yang bisa kita lihat sekarang ini  hanya pintu gerbangnya yang megah, dengan aristektur antik khas abad itu. Setidaknya, masih ada patung Bunda Maria, representasi dua malaikat yang menyertainya dan dua jenis bunga yang menghias gereja tersebut.  Gereja St Paul menjadi salah satu saksi bisu  penyebaran agama kristen di Asia Timur.

Di dekat Ruins of the church of St Paul, ada sebuah museum yang tidak begitu besar yaitu Museum of Sacred  art and  Crypt.  Museum itu menyimpan benda-benda seni bersejarah. Ada patung-patung kayu, kerajinan perak, dan lukisan-lukisan yang berasal dari abad 17. Bagi yang menyukai sejarah, bisa belajar dari sini. Kebetulan aku senang sekali melihat karya-karya seni yang berkualitas.

Tak jauh dari reruntuhan gereja St Paul, ada  pula sebuah kuil yang menjadi lambang dan identitas Macao sebagai bangsa berkulit kuning. Kuil tersebut bernama Na Tcha Temple. Nah, justru kuil ini  baru dibangun pada tahun 1888, yang dimaksudkan untuk menghormati the child God of War.

Sedangkan di sebelah timur dari Ruins Of The church of  St Paul terletak  Monte Fort yang didirikan antara tahun 1617 s/d 1626 di atas bukit.  Monte Fort merupakan bagian dari The College of The Mother of God. 

Senado Square adalah tempat favorit para wisatawan manca negara. Sebab, tempat ini merupakan center-nya Macao, serupa alun-alun tengah kota yang dikelilingi bangunan-bangunan antik. Di sinilah 'rasa Eropa' tersebut sangat kental, karena bangunan-bangunan klasik yang berdiri pada abad 16-17 itu mirip dengan yang ada di Eropa. Bahkan ada gereja St Dominic yang menjadi pengganti gereja St Paul, tempat ibadah umat kristen.

Senado Square adalah kawasan yang ditetapkan sebagai bagian dari pusat sejarah Macao  oleh Unesco. Luasnya hanya sekitar 3700 m persegi.  Di tengah-tengah Senado Square ada kolam air mancur yang indah, tempat para wisatawan menikmati suasana malam di Macao.

Venetian Macao merupakan tempat yang romantis karena didesain seperti Venesia di Italia. Kanal-kanal air, walau tak sebesar di Venesia asli, tetapi tenang dan bersih. Kita bisa menyewa perahu atau gondola untuk menyusuri kanal tersebut. Tapi kebanyakan wisatawan, lebih suka berjalan kaki. Toh, Venetia Macao ini ada di ruangan indoor, ber -Ac, tidak terkena sinar matahari. 

Venetian Macao (dok.Muh.Akmal Firdaus)
Venetian Macao (dok.Muh.Akmal Firdaus)
Tapi aku juga tidak ingin melewatkan kesempatan untuk naik Macau Tower. Menara setinggi 338 meter ini menjadi simbol dari negara kecil ini. Aku ingin mencoba menguji nyali dengan tantangan bungee jumping yang memacu adrenalin. Kamu berani nggak?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun