Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Erdogan Melantik Perwira Angkatan Laut Perempuan

30 Juli 2017   21:26 Diperbarui: 31 Juli 2017   13:00 3437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perwira Angkatan Laut perempuan (dok.Erdogan Sevdalilar)

Untuk pertama kalinya, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan melantik perwira Angkatan Laut perempuan pagi tadi. Ini adalah sebuah sejarah dalam militer di Turki, karena sebelumnya tidak ada perempuan yang menduduki jabatan tinggi sebagai perwira. Kemajuan emansipasi yang baru bisa diraih dalam era pemerintahan Erdogan.

Sebagaimana militer nasional setiap negara, terdiri dari Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara. Begitu pula dengan Turki, memiliki angkatan bersenjata yang cukup tangguh.  Namun sebagian besar didominasi oleh laki-laki. Perempuan berkarir di bidang militer tidak begitu disukai masyarakat Turki, masih ada anggapan bahwa perempuan lebih baik di rumah daripada berkarir, apalagi masuk militer.

Seiring dengan angin reformasi yang dibawa oleh Erdogan, membuka kesempatan yang lebih baik bagi kaum hawa. Mereka boleh dan bebas memilih pekerjaan yang sesuai dengan minatnya. Tak terkecuali dalam bidang militer,  banyak yang mendaftarkan diri untuk masuk dalam jajaran angkatan bersenjata yang membanggakan.

Boleh mengenakan hijab

Satu hal yang patut menjadi catatan, bahwa perempuan militer di Turki boleh mengenakan hijab. Tidak ada larangan mengenakan hijab karena terbukti tidak menghalangi kegesitan dan kemampuan mereka di lapangan. Hijab itu juga disesuaikan dengan seragam mereka. Karena Angkatan Laut mengenakan seragam putih, maka yang dipakai juga hijab putih, dengan model yang simpel untuk memudahkan mereka bergerak cepat.

Hijab juga merupakan sesuatu yang baru ada di masa pemerintahan Erdogan. Sebelumnya, ketika AK Parti belum kerkuasa, hijab dilarang digunakan oleh instansi resmi atau instansi pemerintah. Bahkan sekolah-sekolah dan universitas negeri melarang perempuan mengenakan hijab sehingga mereka terpaksa mengelabui dengan memakai wig agar tidak memperlihatkan rambut aslinya. Larangan itu dicabut setelah Erdogan menjadi pimpinan pemerintahan.

Kesempatan itu tentu tak ingin disia-siakan muslimah Turki. Mereka yang masih taat pada ajaran agama Islam, dengan senang hati menutup kepala-kepala mereka dengan hijab. Tak heran jika sekarang, di Istanbul juga banyak perempuan-perempuan yang sangat tertutup secara fisik, dengan gamis dan hijab menjuntai, dan ada pula yang memakai cadar.

Lebih Islami

Erdogan memang membawa masyarakat Turki untuk lebih Islami. Hal itu mengingat bahwa sebagian besar penduduk beragama Islam. Turki juga mengalami masa kejayaan Islam di bawah kerajaan Ottoman. Beberapa provinsi di Turki dikenal sebagai tempat kaum sufi. Salah satunya adalah Jalaludin Rumi, yang begitu terkenal hingga ke seluruh dunia. Ajaran-ajarannya dihayati oleh semua orang tanpa batas agama, ras atau golongan.

Angin segar tersebut juga memengaruhi militer Turki. Setelah di era sebelumnya, militer  Turki yang memuja Kemal Ataturk, tidak mengijinkan perempuan mengenakan hijab. Bahkan mereka juga tidak menganjurkan para prajurit untuk taat menjalankan ibadah shalat. Seperti yang diajarkan oleh Ataturk, mereka menganggap hanya orang miskin yang pantas melaksanakan shalat. Kini anggapan itu berangsur memudar.

Meski sebagian militer masih memuja Ataturk, tetapi semakin banyak prajurit yang beragama Islam menjalankan ibadah shalat. Bahkan di lapangan, mereka bisa shalat berjamaah tanpa melepas kewaspadaan. Mereka justru menjadi lebih kuat dan tangguh, baik jasamani dan rohani. Karena itu, militer Turki menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi bangsa dan negara Turki.

Sayangnya, di Indonesia yang memiliki penduduk muslim terbesar di dunia belum bisa konsisten seperti itu. Polri yang semula 'katanya' hendak membuat seragam berhijab untuk prajurit kepolisian, sampai sekarang tidak ada kabarnya. Idealnya, berilah kebebasan perempuan yang ingin mengenakan hijab. Toh, mereka masih bisa menjalankan tugasnya sebagai polisi atau angkatan bersenjata di republik ini.

Angkatan bersenjata Turki sedang shalat berjamaah di lapangan (dok.Erdogan Sevdalilar)
Angkatan bersenjata Turki sedang shalat berjamaah di lapangan (dok.Erdogan Sevdalilar)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun