Musim semi di negara-negara yang memiliki empat musim mulai pada bulan Maret, dan puncaknya pada bulan April. Begitu pula dengan Turki, yang sebagian wilayahnya berada di ujung Eropa. Salju telah mencair, berganti dengan pucuk-pucuk tanaman yang segar penuh warna. Kita akan menyaksikan pemandangan indah di seluruh negeri, terutama provinsi atau distrik yang memang menjadi produsen bunga.
Komoditas bunga segar menjadi andalan beberapa provinsi, misalnya Konya dan Antalya. Ladang-ladang bunga Tulip terhampar luas di sana. Ada yang membentang seperti tanaman padi dan ada pula yang terlindung dalam rumah kaca, tergantung jenis bunga yang sedang disemaikan. Â Inilah saat yang paling menggembirakan bagi petani-petani bunga. Pesanan akan datang membanjir, baik dari dalam mapun luar negeri.
Petani bunga terbagi dua, ada yang skala besar, dan ada yang skala kecil (bisa dibaca di tulisan saya tahun lalu). Namun masing-masing menggunakan tenaga kerja yang cukup banyak. Dan ini merupakan sisi positif dari pertanian bunga, membuka lapangan kerja. Semakin banyak ladang bunga, berarti semakin banyak menyerap tenaga kerja dan bisa mengurangi tingkat pengangguran.
Di wilayah Antalya, saudara saya sudah memanen bunga-bunga Tulip setiap hari. Â Bunga-bunga tersebut dijual dalam satuan (bunga potong) dan dalam bentuk buket bunga. Pesanan seperti ini biasanya dari penduduk lokal, baik di wilayah Antalya ataupun dari provinsi lain yang tidak memiliki ladang-ladang bunga. Pesanan dikirim dengan mobil dalam waktu secepatnya. Di sini jarang ada kemacetan, dan jalan-jalan raya antar kota mulus lancar, tidak seperti di Indonesia.
Bahkan dalam situasi sekarang, dimana Turki dikelilingi negara-negara yang dilanda perang dan kerusuhan, bisnis ini tetap tak terganggu. Maraknya aksi terorisme, ancaman bom di beberapa kota, tidak menggoyahkan perekonomian Turki. Bisnis bunga potong tetap merupakan  komoditas yang menjadi pemasukan berarti bagi para penduduk. Mungkin dalam hal ini kita patut memelajari bagaimana cara pemerintahan Turki menjaga kestabilan perekonomiannya.Â
Menikmati musim semi di Turki akan selalu menjadi kenangan indah yang tak terlupakan. Kita menghidupkan kembali optimisme masa depan sebagaimana bunga-bunga yang tumbuh dan bermekaran setiap tahunnya. Â Hidup memang penuh warna, dan begitulah selalu kita jalani setiap waktu. Datanglah ke Turki untuk menghirup segarnya bunga-bunga di musim semi, lepaskan segala beban dengan warna-warnanya yang tidak pernah membosankan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H