Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Gerakan Sadar Bencana BNPB Melalui Sandiwara Radio 'Asmara Di tengah Bencana'

17 September 2016   19:34 Diperbarui: 18 September 2016   10:30 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Mengapa edukasi tentang penanggulangan bencana sangat penting untuk masyarakat Indonesia? Negeri ini dikenal sebagai negeri Cincin Api. Hampir di seluruh penjuru Nusantara adalah wilayah-wilayah yang rawan bencana alam. Ada sekitar 500 gunung berapi, 128 di antaranya  selalu aktif dan siap meletus sewaktu-waktu.

Ditambah lempengan-lempengan bumi yang sering bergeser di bawah laut, menyebabkan gempa bumi dan tsunami yang mengerikan. Bencana-bencana alam ini memakan korban jiwa dan materi yang tidak sedikit.  Kita masih ingat bagaimana gunung Merapi meletus, gempa bumi di Nias dan tsunami di Aceh. 

Berdasarkan data BNPN sejak tahun 1982 hingga 2012, tercatat ada bencana banjir sebanyak 4.121 kali (38%), tanah longsor 1.983 kali (18%), angin puting beliung 1.903  (18%) dan kekeringan 1.414 kejadian (13%). Dalam kurun waktu tersebut, bencana telah memakan jiwa 225.509 baik meninggal ataupun hilang. Oleh sebab itu, Indonesia harus terus meningkatkan kewaspadaan agar dapat meminimalisir korban yang jatuh bila ada bencana-bencana alam di waktu mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun