Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

BRI Menebar Inspirasi Melalui Film Rudy Habibie

21 Juli 2016   18:44 Diperbarui: 22 Juli 2016   16:59 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
BJ Habibie meladeni penggemar (dok. tim manajemen BRI)

Banyak cara untuk turut andil memberikan sumbangsih kepada bangsa dan negara. BRI sebagai salah satu bank terkuat di dalam negeri juga tidak tinggal diam.  Selain turut membangun perekonomian rakyat, BRI berkiprah menebar motivasi dan inspirasi. Misalnya dengan film Rudy Habibie yang kemarin serentak di putar di tujuh kota yaitu Jakarta, Surabaya, Solo, Medan, Bandung, Yogyakarta dan Makassar. Dalam kesempatan ini, BRI mengajak serta merchant (yang mengggunakan EDC BRI untuk pembayaran non tunai) untuk nontong bareng film Rudy Habibie, antara lain Mitra Adi Perkasa, Mc Donald, Matahari Departement Sore, Pertamina Retail, Indomaret, Ramayana, Alfa Mart dan Kawan Lama Group. Maka film ini langsung ditonton oleh lebih dari 1000 orang kasir merchant di seluruh Indonesia.

Suatu kehormatan bahwa sang tokoh Rudy yang asli yaitu Prof DR Baharuddin Jusuf Habibie datang menghadiri peluncuran perdana film ini. Mantan Presiden ketiga tersebut ditemani oleh Adhyaksa Dault dan jajaran direksi BRI. Dalam sambutannya, BJ Habibie mengharapkan bahwa film ini bisa memberikan inspirasi kepada generasi muda  Indonesia untuk berjuang demi bangsa dan negara. Masa depan negeri ini memang berada di tangan generasi muda. Apalagi dengan situasi perkembangan politik dan ekonomi dunia yang tidak menentu, Indonesia membutuhkan generasi muda yang berkualitas dan bertanggung-jawab.

Film ini mengisahkan kehidupan dan masa muda BJ Habibie ketika menimba ilmu di Jerman. Banyak masalah yang dihadapinya di sana, baik masalah pribadi maupun masalah organisasi. Dengan berpegang teguh pada ajaran agama dan nasehat-nasehat kedua orang tuanya, Rudy (panggilan BJ Habibie) berusaha menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Pergulatan batin yang luar biasa sangat memengaruhi langkah-langkah yang diambil Rudy. Namun dengan tekad yang kuat, akhirnya dia berhasil mencapai cita-citanya.

Setelah film selesai diputar, BJ Habibie bertatap muka dengan para penonton yang begitu gembira bisa bertemu langsung dengan sang tokoh. Meski tampak lelah dan kurang fit, BJ Habibie tetap tersenyum ramah dan menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan pemirsa. Saking antusiasnya, awak media harus berebut tempat dengan para penggemar BJ Habibie untuk mengabadikan peristiwa dan melakukan sedikit wawancara. Sungguh kita patut memberikan acungan jempol kepada BRI yang memiliki inisiatif membuat acara ini.

BJ Habibie meladeni penggemar (dok. tim manajemen BRI)
BJ Habibie meladeni penggemar (dok. tim manajemen BRI)
Beberapa Inspirasi

Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari film ini. Sejak awal film ini telah sarat dengan inspirasi. Misalnya adegan Rudy yang baru tiba di Jerman, bertemu seorang Romo bule yang ternyata pernah tinggal di Indonesia. Pertemuan ini menyiratkan bagaimana kentalnya toleransi dari orang yang berbeda agama. Romo menghormati agama Islam yang dianut Rudy dan membantunya mencari tempat tinggal. Rudy nyaris tidak mendapatkan rumah tempat bernaung karena selalu ditolak. Tetapi karena kecerdasannya yang bisa membetulkan pemanas si sebuah rumah, akhirnya pemilik rumah memberikan kamar untuk dia tinggal.

Inspirasi utama adalah jangan pernah berlepas diri dari pertolongan Allah. Dalam keadaan apa pun, Rudy selalu memanjatkan doa, meminta petunjuk dan bantuan dari Yang Maha Kuasa. Rudy tetap taat menjalankan ibadah meski sarana sangat terbatas. Seorang Turki bernama Erbakan menjadi teman karib sesama muslim.  Selain itu adalah beberapa teman Indonesia yang juga menjadi mahasiswa di sana. Ketika Rudy menghadapi mahasiswa senior yang arogan, Rudy juga tetap istiqomah meminta petunjukNya. Begitu pula ketika dihantam persoalan-persoalan lain yang lebih berat.

Kedua adalah inspirasi nasionalisme yang kuat. Meski Rudy berada di luar negeri, bergaul dengan orang-orang dari berbagai bangsa, tidak membuatnya kehilangan jati diri sebagai orang Indonesia. Justru berada di Jerman semakin memacu Rudy agar kelak bisa memajukan bangsa dan negara dengan kemampuan yang dimilikinya. Karena itu ia bermaksud membangun industri dirgantara yang menjadi cita-citanya semenjak kecil. Pidato Bung Karno, sang pemimpin besar yang pernah datang ke Jerman selalu menjadi pegangannya.  Ia ingin menjadi pemuda harapan bangsa sebagaimana yang ditekankan oleh Presiden Pertama tersebut.

Inspirasi ketiga adalah persahabatan. Rudy memiliki sahabat-sahabat yang siap berkorban dalam suka dan duka. Fungsi sahabat adalah saling menguatkan satu sama lain. Apalagi ketika menghadapi masalah di kampus dan masalah organisasi pelajar Indonesia. Mereka berusaha mewujudkan cita-cita bersama-sama. Persahabatan ini menopang Rudy yang harus bersusah payah memimpin organisasi dimana di dalamnya banyak anggota yang tidak sepaham dan sepakat dengannya.

Inspirasi keempat adalah ketulusan cinta. Kekasih Rudy, yaitu Ilona digambarkan sebagai perempuan keturunan Polandia yang banyak membantu Rudy dalam menguatkan mentalnya ketika menghadapi berbagai masalah. Ilona mencintai Rudy, tetapi tahu bahwa Rudy lebih mencintai Indonesia ketimbang dirinya. Ia ikhlas melepas Rudy agar kekasihnya tersebut bisa mewujudkan cita-citanya membangun bangsa dan negara melalui teknologi kedirgantaraan yang telah ditekuninya.

Inspirasi kelima yaitu Rudy menekankan prinsip dalam memandang suatu persoalan. Prinsip itu adalah; melihat fakta, cari masalahnya dan temukan solusinya.  Dengan prinsip tersebut, Rudy menyelesaikan masalah pribadi, masalah hubungan pertemanan, masalah organisasi dan masalah kebangsaan. Jalan pikiran yang taktis, membuat Rudy mampu keluar dari masalah seberat apapun. Dengan bimbingan Tuhan, nasehat orang tua dan kesetiaaan para sahabat, membuat Rudy bertahan dan menjadi pemenang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun