Untuk pertama kalinya saya menghadiri peringatan Nuzulul Quran di kota Baja Cilegon bersama teman-teman kompasianer. Ya, malam ke-17 yang biasa diperingati umat muslim sebagai malam turunnya kitab suci Al-Quran. Masyarakat Banten, termasuk di Cilegon ini masih kental dalam menjalankan tradisi spiritualnya. Setiap masjid selalu padat oleh para jamaah. Biasanya para pejabat dan tokoh masyarakat hadir dalam perayaan tersebut.
![halaman rumah walikota (dok.pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/06/23/wp-20160622-003-1-576befb3ca23bdb92a1cb1be.jpg?t=o&v=770)
![masjid Roudatul Jannah (dok.pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/06/23/wp-20160622-004-1-576bf0e3949773ac084d1deb.jpg?t=o&v=770)
Malam itu cukup cerah, tidak ada tanda-tanda akan turun hujan. Bulan pun malu-malu menyembulkan diri dari balik awan putih. Walau sudah melewati purnama, bulan masih memancarkan sinarnya yang cukup terang, ditemani oleh beberapa bintang. Pemandangan langit itu menambah khidmat malam peringatan Nuzulul Quran, seiring dengan zikir dan shalawat yang dilantunkan para jamaah masjid secara  bersama-sama. Tanpa banyak basa-basi, Walikota langsung bergabung dengan para jamaah masjid. Ada sekitar 700 orang jamaah yang datang, baik laki-laki maupun perempuan.
![salah satu pintu masjid (dok.pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/06/23/wp-20160622-005-1-576bf1b60d97738c0f2083e0.jpg?t=o&v=770)
Masjid diperbesar ke samping kanan, karena hanya itu kemungkinannya mengingat lahan sangat terbatas. Jamaah perempuan yang semula menempati bagian tertentu dalam masjid, kemudian menempati bagian samping kanan yang baru diperluas. Untuk beberapa tahun, masjid masih memadai untuk menampung jamaah. Sayangnya, sekali lagi pertumbuhan jumlah penduduk juga membuat daya tampung masjid kembali kurang memadai. Karena itu, masjid perlu diperbesar lagi. Hal itu membutuhkan perhatian dan bantuan pemerintah setempat.
Sebagai pejabat yang sensitif terhadap kebutuhan masyarakat, Walikota pun berjanji akan memberikan bantuan sebesar Rp 25 juta. Bahkan malam itu juga Walikota telah membawa uang sebanyak Rp 10 juta yang langsung diserahkan kepada pimpinan masjid dan pantia.
![Walikota memberikan sambutan (dok,pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/06/23/wp-20160622-014-1-576bf276ca23bd822a1cb1c2.jpg?t=o&v=770)
"Insya Allah masyarakat di sini mendapatkan Lailatul Qadar," doa Walikota, yang disambut 'AAmiin' oleh para jamaah.
Lebih lanjut Walikota menguraikan ajaran dari para ahli tafsir. Â Sebagaimana kita ketahui Ramadan adalah bulan yang penuh berkah, dan bulan ini terbagi atas tiga macam keberkahan bagi orang yang menjalankan ibadah puasa dan ibadah lain sebaik-baiknya. Â Antara lain, 10 hari pertama Ramadan penuh dengan rahmat Allah, 10 hari berikutnya adalah penuh dengan ampunan Allah dan 10 hari terakhir, umat muslim dibebaskan dari api neraka. Â Inilah yang harus dimanfaatkan seluruh masyarakat yang beragama Islam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI