Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Konsep Rumah Kedua Best Western Hotel Membuat Tamu Betah dan Ketagihan

27 Februari 2016   20:16 Diperbarui: 29 Februari 2016   16:33 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Kamar Deluxe Twin di Best Western (dok.pribadi)"][/caption]Pernahkah anda menginap di hotel yang memberikan kenyamanan seperti di rumah? Biasanya tamu hotel datang dan pergi begitu saja tanpa merasa ada ikatan batin, sehingga tidak bisa menjamin apakah mereka akan kembali pada suatu waktu nanti. Berbeda dengan The Best Western Premier La Grande Hotel, yang membuat para pelanggan seakan berada di rumah kedua, merasa betah dan balik lagi ke tempat itu. 10 orang Kompasianers berkesempatan membuktikan bahwa hotel itu menjadi yang pertama menerapkan konsep brilian dalam acara Visit Kompasiana ke hotel yang berada di Jalan Merdeka, Bandung.

Konsep rumah kedua menjadi andalan utama hotel tersebut untuk menggaet pelanggan setia. Nah, tentu tidak mudah untuk melaksanakan hal itu. Namun bagi Komang Artana, GM Best Western Premier La Grande Hotel, gagasan itu bisa diwujudkan dengan kerjasama yang baik dari setiap orang dalam jajaran manajemen hotel. Mereka siap memberikan pelayanan terbaik, yang tak ada pada hotel-hotel lain.

Bagaimana bentuk pelayanan itu? anda akan menemui bahwa setiap karyawan hotel bersikap sangat ramah dan friendly terhadap setiap tamu yang datang berkunjung. Bukan hanya senyum manis dan sapaan yang lembut, tetapi juga akrab dan dekat seperti kawan lama. Hal itu terlihat pula dari pembawaan sang GM, Komang Artana dan Marketing Communication hotel, Adventa Pramushanti. Walau baru pertama bertemu, mereka telah mampu membuat kami merasa nyaman. Padahal biasanya orang yang dalam tingkatan sama, selalu jaim (jaga image). Komang dan Venta tak ragu menemani dan ngobrol ngalor ngidul, seakan tiada batas di antara kami.

Selain itu, ada beberapa program yang unik. Misalnya smile in Monday, setiap tamu yang datang ke restoran Parc de Ville di lantai 3 cukup memasang senyum manis, maka akan disuguhi donat dan kopi gratis. Kita hanya perlu meng- up load photo narsis di restoran dan di-share di akun medsos. Ini berlaku untuk semua orang, tidak hanya tamu yang menginap. Sedangkan pada hari Jumat, pengunjung yang datang akan mendapatkan free dessert. Dan saat ini Komang menggagas ide, tamu yang datang pada hari Rabu dengan mengenakan pakaian adat Sunda, boleh memesan makanan apa saja yang mereka suka.

Aqua zumba

Ada sebuah program yang having fun banget buat para tamu hotel, yaitu Aqua Zumba. Nah semula saya tidak membayangkan apa yang kami lakukan dengan program tersebut. Ternyata kita diajak berolahraga di dalam air. Kita melakukan gerakan-gerakan fitness dalam kolam renang. Seorang instruktur akan memberikan aba-aba dan memandu kita bergerak sesuai irama.  Tidak mudah, karena gerakan di dalam air berlangsung lebih lambat dan berat. Namun kami bersemangat karena justru terasa segar. Boleh dikatakan keringat telah tergantikan oleh air kolam. Tak perlu takut kedinginan, karena air kolam renang itu selalu hangat.

Rasa dingin baru merayap ketika mengangkat tubuh dari kolam renang. Untung ada handuk yang disediakan di konter sebelum tangga kolam renang. Dan kita bisa menghangatkan diri dengan minum kopi yang ditawarkan barista hotel. Kalau lapar, pihak hotel menyediakan makanan dan cemilan gratis. Ada ubi rebus, kacang rebus, jagung rebus dll. Lumayan untuk mengisi tenaga jika ingin mencebur ke kolam lagi.

Oh ya, orang lain yang bukan tamu hotel juga boleh datang ke kolam renang. Ia hanya perlu membayar sekitar 80 ribu saja dan dapat menikmati fasilitas sebagaimana tamu hotel yang menginap. Kolam renang ini bebas dinikmati sejak pagi hingga maghrib tiba. Sedangkan program Aqua Zumba, biasanya diadakan pada siang atau sore hari dimana kita perlu menyegarkan diri dan melepas kepenatan.

Tak jauh dari kolam renang, disediakan fasilitas lain. Misalnya ruang Gym yang penuh dengan alat-alat olahraga. Kalau anda tidak suka atau tidak bisa berenang, maka Gym adalah alternatif terbaik.  Sementara di sisi lain, ada Ghufana spa. nah, tempat ini biasa menjadi favorit para wanita yang ingin menjaga kecantikannya.  Ada promosi diskon 20% selama bulan Januari hingga Maret mendatang.

[caption caption="siap-siap melakukan Aqua Zumba (dok.pribadi)"]

[/caption]

[caption caption="Makan sesudah melakukan Aqua Zumba (dok.pribadi)"]

[/caption]

Restoran Parc de Ville

Restoran yang terletak di lantai tiga hotel ini sekilas sama saja seperti di hotel-hotel lainnya. Di tengah-tengah ruangan adalah tempat menyajikan aneka masakan. Ada masakan ala Barat dan ada pula kuliner asli Indonesia. Namun yang istimewa adalah cita rasanya yang terjamin kelezatannya. Ketika kami mencicipi makanan sesuai selera masing-masing, rasanya begitu menggugah selera. Kalu tidak ingat untuk menjaga berat badan, bisa-bisa kami makan terus menerus. Bahkan daun pepaya saja yang menjadi lalapan bareng labu rebus, terasa enak dan tidak pahit.

Walau begitu, harga makanan-makanan itu tidak menguras kantong. Anda dapat menikmati sarapan atau makan siang tidak lebih dari 90 ribu rupiah tanpa batasan porsi, dari main menu hingga dessert. Semua harga di hotel ini sudah net lho, tidak ada tambahan pajak yang dibebankan pada pengunjung. Harga yang relatif murah untuk hotel sekelas bintang empat. Anda tidak akan menemukannya pada hotel bertaraf sama.

Hebatnya, makan di hotel ini berhadiah menggiurkan. Setiap kali kita makan di restoran ini senilai 250 ribu Rupiah, akan mendapatkan satu voucher. Pada bulan Januari 2017, akan dilakukan pengundian. Jika beruntung, maka bisa menggondol sebuah mobil keren, Honda Brio. Menarik bukan?

[caption caption="Penyajian makanan di restoran (dok.pribadi)"]

[/caption]

Agrowisata ke perkebunan dan pabrik teh Malabar

Sebuah paket wisata juga ditawarkan oleh Best Western Premier La Grande Hotel, yakni melakukan agrowisata ke perkebunan dan pabrik teh Malabar. Pihak hotel telah menjalin kerjasama yang baik dengan PTPN VIII ini untu paket wisata tersebut. Jadi, tamu hotel yang lebih menyukai agrowisata, bisa jalan-jalan ke tempat yang menyegarkan di kawasan perkebunan. Sebagaimana yang kami lakukan bersama manajemen hotel.

Dari hotel, kami berangkat sekitar pukul tujuh pagi sesudah sarapan. Dengan sebuah bus mini, kami menyusuri jalanan Bandung, lalu ke arah pegunungan dimana terletak perkebunan dan pabrik teh Malabar. Pertama kali tiba, kami dipandu ke dalam pabrik teh yang sudah berusia lebih dari satu abad. Maklum pabrik ini telah berdiri sejak zaman Belanda di bawah pemerintahan Booscha yang membawahi kawasan Bandung dan sekitarnya. Kita bisa melihat dokumentasi foto-foto kuno yang tergantung di dinding pabrik, yang menggambarkan aktivitas di area pabrik.

[caption caption="Memasuki area pabrik teh (dok.pribadi)"]

[/caption]

Di pabrik itu kami menyaksikan bagaimana daun-daun teh diproses. Setelah dipetik, daun-daun tersebut dilayukan. Kemudian daun-daun itu disortir dan masuk ke dalam penggilingan. Saya takjub melihat bagaimana mesin-mesin tua itu masih bekerja dengan baik untuk menghasilkan daun-daun teh yang diinginkan. Bau harum teh memenuhi seluruh ruangan di pabrik yang membuat kita merasa segar dan bersemangat.

Di salah satu ruang kontrol, ada pengujian beberapa jenis teh. Ternyata teh hasil pabrik ini berkualitas premiun. Sebagian diekspor ke luar negeri. Saya baru tahu kalau white tea juga berasal dari pabrik ini. Sedangkan untuk pasaran dalam negeri, kita mengenal teh yang bermerek Walini. Di sana kami disuguhi teh hangat segar yang langsung diseduh dari daun-daun teh pilihan. Ada sensasi tersendiri ketika kita mereguk teh di tempat asalnya, di tengah pabriknya.

Selanjutnya kami diajak melakukan tea walk sepanjang satu kilometer. Titik mulanya adalah makam Bosscha, lalu berjalan ke belakang mengikuti alur setapak. Ada kalanya menurun dan kemudian menanjak. Ini yang menyebabkan kami 'ngos-ngosan', apalagi bagi yang jarang berolahraga. Beberapa lama kemudian, kami melihat pohon-pohon teh yang sudah meninggi. Rupanya pohon-pohon itu adalah kebun teh pertama yang ditanam, jadi usianya juga lebih dari satu abad. Kebun teh pertama itu dijadikan bibit dengan mengambil bijinya. Sayang sudah beberapa tahun ini tidak bisa lagi difungsikan.

Kami melanjutkan perjalanan menyusuri perkebunan teh. Untungnya tanahnya datar alias tidak naik turun sehingga tidak membuat kami kelelahan. Sambil berjalan, diiringi canda ria sesama anggota rombongan. Sebagaimana biasa, momen seperti ini dimanfaatkan mereka yang hobi selfie, termasuk GM Komang Artana. Foto-foto tersebut langsung diunggah di akun medsos masing-masing.

Syukurlah tea walknya tidak terlalu lama. Kami pun tiba kembali ke tempat bus nangkring di halaman rumah peninggalan Bosscha. Di rumah itu telah disediakan makan siang ala Sunda yang membuat perut semakin lapar. Nasi hangat yang bercampur ikan peda, dilengkapi ayam goreng, lalapan, tempe dll langsung diserbu. Kami makan dengan lahap sambil bergurau. Sebagian sampai kekenyangan dan mengantuk. Pada pukul tiga sore, barulah kami kembali ke hotel.

Strategis

 Lokasi Best Western Premiere La Grande Hotel sangat strategis. Hotel ini berada di jantung kota Bandung, tepatnya di Jalan Merdeka. Siapa yang tak mengenal salah satu ikon kota Bandung yaitu Soes Merdeka? Hotel ini memang berdiri di area milik Soes Merdeka yang terkenal itu. Bahkan sebagai penanda, toko kue Soes Merdeka menjadi bagian dari hotel, menghadap jalan Merdeka. Sedangkan lobby hotel justru berada si samping.

Hotel ini juga diapit oleh dua pusat perbelanjaan. Jadi, bagi yang hobi shopping, tak usah pergi jauh, tinggal menyeberang saja maka sudah bisa berbelanja. Tentu saja pasti kita memburu busana di konter outlet yang banyak bertaburan di sana. Tak jauh dari hotel juga ada taman-taman kota yang bebas dinikmati warga atau wisatawan yang datang ke Bandung. Jangan lupa  untuk mencicipi kuliner Bandung yang beraneka macam.

Best Western juga merupakan pilihan terbaik untuk para pebisnis. Terutama dengan adanya fasilitas internet berkekuatan 50 mbps. Bahkan pada bulan Maret, akan ditingkatkan lagi menjadi 80 mbps. Hal ini berarti menjamin kelancaran berkomunikasi dan berselancar di dunia maya. Kita bisa tetap berhubungan dengan siapa saja tanpa masalah. Para pebisnis bisa tetap mengatur bisnisnya melalui jaringan internet tercepat ini.

Walau pun terkesan modern, hotel ini tidak melupakan jati diri sebagai bumi Priangan. Hotel ini tetap mengusung nilai-nilai tinggi yang ada di tanah Sunda. Misalnya simbol Pecah Kopi yang ada di dinding dan plafon hotel. Jawa Barat juga dikenal sebagai penghasil kopi. Ada pula wayang golek, yang dipajang di beberapa tempat seperti di lobby hotel dan restoran. Wayang golek adalah kesenian asli dari Jawa Barat. Perpaduan antara tradisional dan modern ini membuat kita benar-benar sebagai orang Indonesia.

[caption caption="Lokasi strategis Best Western Hotel (dok.pribadi)"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun