Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Nilai Sempurna Kunjungan Jokowi Ke AS

29 Oktober 2015   06:24 Diperbarui: 29 Oktober 2015   06:24 1181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lawatan Presiden Jokowi ke negara adidaya Amerika Serikat, dinilai sempurna oleh Menteri ESDM Sudirman Said. Menteri ini menorehkan catatan kecil selama mendampingi Presiden RI tersebut. Kunjungan kenegaraan pertama dan juga pertemuan pertama dengan Presiden AS Barack Obama diisi dengan diskusi efektif untuk meningkatkan kerjasama  antar kedua negara. Tentu saja banyak yang dihasilkan dari pertemuan kedua pemimpin itu.

Sudirman Said menceritakan bahwa penyambutan Presiden Jokowi berlangsung sederhana tanpa karpet merah, karena pihak AS juga mengetahui bahwa Jokowi adalah orang yang sederhana. Tidak ada upacara atau seremonial berlebihan, yang ada adalah pembicaraan langsung tentang rencana kerjasama antar kedua negara, to the point. Terutama rencana strategis di bidang perekonomian.

Diantara kedua pemimpin telah terjadi dialog dan diskusi yang mendalam. Semua aspek dibicarakan secara hangat dan terbuka.  Beberapa permasalahan yang menjadi inti pembicaraan dalam diskusi tersebut antara lain; investasi ekonomi, energi bersih, perubahan iklim, terorisme, demokrasi, hingga kesehatan rakyat. Jadi Presiden Jokowi menekankan pada hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan rakyat Indoensia.

Menurut Sudirman Said, kedatangan Jokowi mendapatkan respek yang sangat besar. Hal-hal yang sensitif dan berkaitan dengan pemerintah RI sama sekali tidak disentuh. Presiden Obama mengikuti apa yang dibicarakan oleh Jokowi.  Tidak ada yang menyinggung masalah PT Freeport dan kasus Bioremediasi Chevron.  Dalam beberapa sesi pertemuan, masalah-masalah tersebut tidak disebut oleh kedua belah pihak.

Obama memang memiliki kedekatan pribadi dengan Indonesia. Hal ini telah diakuinya di depan umum. Kita telah mengetahui latar belakang sejarah Obama di masa lalu. Karena itu sikapnya terhadap Indonesia agak berbeda. Obama merasa lebih akrab berbicara dengan pemimpin Indonesia. Bahkan setelah selesai pembicaraan yang panjang dengan Jokowi, Obama mengantarkan Jokowi melalui koridor pribadi, bukan jalan umum yang biasa dipakai tamu negara lain.

Beberapa deal antara Indonesia dan AS :

- 14 business deal ditandatangani, termasuk 11 di bidang energi

- investasi senilai 3.5 $ USD

- 17 transaksi bisnis

- 250 lebih komunitas bisnis AS yang telah lama ada di Indonesia

- 150 pelaku bisnis hadir dalam 'bisnis summit'

- 15 pertemuan 'padat berisi'

Presiden Jokowi mempersingkat kunjungan ke AS karena harus mengatasi bencana asap. Sedangkan para menteri terkait tetap tinggal untuk melakukan tindak lanjut dari deal tersebut. Sebagaimana arahan presiden, mereka harus bergerak cepat dan efisien untuk meningkatkan perekonomian Indonesia.

sumber: merdeka.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun