9. Jarang yang memiliki kendaraan pribadi. Di sana orang-orang biasa naik kendaraan umum. Bis, kereta dan tunnel cukup modern dan menyenangkan untuk dinaiki. Selebihnya adalah jalan kaki. Mereka senang berjalan kaki agar lebih sehat. Jangan kaget karena jalan mereka sangat cepat, sedang orang Indonesia biasa berjalan santai.
10. Di Turki gak ada pembantu, hanya orang kaya yang mampu membayar. Karena itu kita harus mengerjakan segala sesuatunya sendiri. Sangat penting untuk belajar memasak. Beberapa teman saya bahkan sudah bisa membuat bakso, dan tempe sendiri. Tapi kalau kita sudah enjoy dengan melakukan semuanya sendiri, kita akan senang dan bahagia.
11. Pria Turkli biasa memberi uang belanja harian. kalau tidak, dia sendiri yang akan berbelanja keperluan dapur dan memberikannya pada istri. Mereka cukup hemat dalam berbelanja, tapi bukan berarti pelit.
12. Tidak boleh senyum atau tertawa pada sembarang orang, nanti dianggap ganjen dan cari perhatian. Apalagi dengan pria yang bukan muhrim. Para suami tidak akan menyukainya.
13. Pria Turki senang mempunyai banyak anak. jadi kalau belum punya anak, siap-siap untuk ditanya terus menerus oleh keluarga suami.
14. Kalau mau pulang kampung sendirian, surat-surat harus lengkap. Jika membawa anak, akan diperiksa apakah anak itu benar-benar anak kandung dan mendapatkan ijin dari ayahnya.
15. Ingat bahwa budaya mereka dengan budaya kita sangat berbeda, pandai-pandailah beradaptasi. Kunci kebahagiaan kita ada di tangan kita sendiri.
Nah, demikian garis-garis besar hal-hal yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan perempuan Indonesia yang ingin menikah dengan pria Turki. Sebaiknya pelajari dulu dengan baik agar tidak shock nantinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H