Adhyaksa Dault telah didaulat oleh sejumlah komponen masyarakat untuk menjadi kandidat Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada yang kelak berlangsung tahun 2017. Di antaranya ada tokoh-tokoh ulama seperti Ustadz Arifin Ilham dan kader-kader PKS. Adhyaksa Dault menerima kepercayaan tersebut dan menyatakan siap untuk menjalankan amanah tersebut. Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga ini tidak mau membeberkan alasan yang sesungguhnya mengapa mereka mendesak dia untuk menjadi pesaing Ahok.
Bisa jadi, Adhyaksa Dault adalah lawan berat untuk Ahok. Dengan alasan sbb:
1. Adhyaksa Dault adalah seorang muslim. Walau tidak dikatakan secara terang-terangan, jelas kelompok-kelompok yang mendukungnya mengutamakan hal ini. Bagaimana pun juga, sebagian besar penduduk Jakarta beragama Islam, maka mereka berharap pemimpin di Ibukota juga muslim.
2. Adhyaksa Dault, memiliki pembawaan yang tenang dan kalem, tidak tergesa-gesa. Hal ini lebih disukai oleh banyak pihak, karena tidak menimbulkan konfrontasi kepada siapapun.
3. Adhyaksa Dault dipercaya sebagai tokoh yang jujur dan lurus. Ia bahkan bersumpah tidak akan makan uang haram sebagaimana oknum pejabat lainnya.
4. Adhyaksa Dault akan melanjutkan program Ahok jika berhasil terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta, karena program-program yang baik harus didukung.
5. Adhyaksa Dault tidak pernah terbukti terlibat dalam skandal apapun. Ia pernah dimintai sebagai saksi korupsi yang menyangkut kementriannya, tetapi Adhyaksa sendiri tidak terlibat.
6. Adhyaksa Dault menyatakan siap menang siap kalah. Hal ini jarang terdapat pada tokoh lain yang biasanya hanya siap menang tetapi tidak mau kalah.
7. Adhyaksa Dault besar dan sekolah di Jakarta sehingga memahami persoalan-persoalan yang ada di ibukota.
Namun, alasan-alasan itu tidak menjamin bahwa Adhyaksa Dault akan sukses mengalahkan dominasi Ahok. Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam menghadapi persaingan di Pilkada DKI Jakarta 2017:
Pertama, Partai-partai lain belum mengajukan atau menampilkan calon-calon yang bakal digadang sebagai pesaing Ahok. Ada kemungkinan bahwa partai-partai lain akan memunculkan tokoh yang berbeda dan fenomenal, yang lebih menarik perhatian masyarkat.