tidaklah malam berlipat tanpa tanda-tanda cinta
kukenang dikau melalui untaian doa
yang merambat pelan memenuhi angkasa
Â
ya, susurilah malam-malam Ramadan
seperti dulu ketika kita mencoba merintis jalan
curam dan terjal menuju masa depan
Â
Istanbul yang temaram
menyusup ke dalam jiwa yang tenggelam
bersama hati yang remuk redam
Â
di selat Marmara kutinggalkan luka
demi cinta yang tiada dua
tersimpan tinggi di Nirwana
Â
lantunan zikirku sehalus belaian angin
bersama rindu yang terjalin
di antara sepasang batin
Â
KepadaNya lah cinta harus tertuju
sebelum mampu menyatu
dalam ikatan yang baku
Â
maka, kutunggu engkau di malam Lailatur Qadar
saat rasa ini bergetar
tersentuh makna cintaNya yang menggelegar
Â
Â
Â
*untuk melihat karya peserta lain, silakan dilihat di grup fb Fiksiana community
silakan bergabung di fb fiksiana community
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H