Apa yang menjadi ciri khas Jakarta sebagai sebuah ibukota? sampai saat ini yang terpikir oleh masyarakat umum adalah soal macet dan banjir. Betapa kita menjadi lupa bahwa ada begitu banyak hal menarik yang bisa kita temukan Karena itu, maka harus ada suatu identitas tersendiri yang dimiliki Jakarta. Ini penting untung menunjukkan wibawa Jakarta sebagai ibukota, kota metropolitan dan kota terbesar di Indonesia.
Sudah tentu, yang menjadi dasar dari identitas Jakarta berasal dari sejarahnya. Dalam hal ini ada dua unsur, pertama adalah peninggalan masa penjajahan Belanda. Kedua adalah adat istiadat penduduk asli yang lebih dikenal sebagai orang Betawi. Dua unsur ini saling berkaitan menopang keberadaan Jakarta sehingga eksis hingga sekarang.
Peninggalan masa penjajahan Belanda ditandai dengan bangunan-banguna tua dan antik yang masih bisa dipertahankan. Sebagian memang telah lenyap dimakan para pemilik modal alias kapitalis yang menyulap bangunan tua menjadi kawasan modern. Untunglah bangunan-bangunan bersejarah yang paling penting masih bisa diselamatkan, terutama di kawasan Kota tua. Kita bisa mengenali Stasiun kereta Kota atau Beos, Gedung BI (Bank Indonesia), Musium Fatahillah, Musium senirupa dll.
Kesadaran pemerintah untuk memelihara bangunan-banguna tua bersejarah ini sudah cukup lumayan. Pada momen-momen tertentu, selalu ada acara yang diselenggarakan di dalam atau di halaman gedung. Misalnya dalam rangka ulang tahun kota Jakarta atau memeringati Kemerdekaan Indonesia. Biasanya, ada keramaian tersendiri di halaman musium Fatahillah seperti panggung konser untuk musik dan seni. Acara-acara seperti ini selalu dipadati oleh pengunjung.
Mengenai penduduk asli, memang sebagian besar sudah tersingkir ke wilayah pinggiran seperti Depok, Tangerang dan Bekasi. Namun ciri khas penduduk asli tidak bisa ditinggalkan. Sebagai contoh, masih ada pernikahan adat Betawi, lengkap dengan roti buaya. Kemudian ondel-ondel, delman dll, yang masih bisa ditampilkan tanpa harus menunggu momen tertentu. Saat ini Gubernur DKI telah membiasakan mengenakan pakaian adat Betawi. Alangkah baiknya, setiap pegawai juga melakukannya pada satu hari setiap bulan, misalnya pada Jumat pertama. Demikian pula ikon ondel-ondel, bisa dipajang di setiap pintu masuk baik kantor atau pertokoan sebulan sekali.
Dengan cara-cara seperti itu, maka Jakarta terlihat memiliki identitas khusus. Hal ini tentu menjadi daya tarik bagi pendatang, teutama para turis dari luar negeri. Identitas ini akan mengalihkan perhatian orang (untuk saat tertentu) dari problema Jakarta seperti kemacetan dan banjir. Identitas yang bisa memberikan semangat bagi para penduduk maupun karyawan yang berada di ibukota Jakarta.
Tabek.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H