Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Menghitung Peluang Farhat Abbas Sebagai Cawabup Bogor

6 April 2015   16:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:28 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Farhat Abbas memang ambisius. Tidak cukup dengan mempopulerkan dirinya di dunia selebriti, ia mulai memasuki ranah politik. Kali ini ia mengadu nasib sebagai Calon Wakil Bupati Bogor dalam Pilkada Kabupaten Bogor yang akan datang. Tetapi belum ada keputusan final mengenai hal ini, karena ada dua rival lainnya yang juga digadang dalam posisi yang sama.

Farhat Abbas diajukan sebagai Calon Wakil Bupati Bogor yang  akan mendampingi Nurhayanti. Perlu diketahui, Nurhayanti ini sebelumnya adalah Wakil Bupati Bogor Rahmat Yasin,  yang telah  dijebloskan KPK ke penjara karena korupsi.  Mereka berdua dulu diusung oleh PPP.  Dengan ketidakhadiran Rahmat Yasin, diperlukan calon untuk mendampingi Nurhayanti. Sedangkan  nama Farhat Abbas diusulkan oleh PPP kubu Djan Faridz.

Dua nama lain yang juga diajukan sebagai Cawabup mendampingi Nurhayanti. Pertama adalah Ade Munawaroh, dari PPP kubu Rommy.  Ade sebenarnya  adalah adik kandung dari Rahmat Yasin. Sementara satunya lagi adalah Momon Permono  yang berasal dari partai Demokrat. Memang Demokrat termasuk partai koalisi yang dahulu turut mengusung Rahmat-Nurhayanti. Demokrat menyumbang 28 persen suara, setara dengan 14 kursi DPRD Tk II. Selain Demokrat, pengisi koalisi adalah Golkar versi Agung Laksono.

Berdasarkan kesepakatan, jabatan Bupati menajdi hak PPP yang memiliki suara terbanyak. Sementara jabatan Wakil Bupati adalah jatah partai koalisi.  Jika Farhat Abbas juga berasal dari PPP, maka berarti tidak memberikan peluang kepada partai koalisi. Hal inilah yang masih menjadi bahan pertimbangan disetujui tidaknya Farhat Abbas menjadi Cawabup Nurhayanti dan menjadi pembahasan PPP dengan partai koalisi.

Peluang Farhat Abbas sebetulnya tidak begitu besar.  Ia kalah populer dengan Ade Munawaroh yang jauh lebih berpengalaman dalam bidang politik. Soal kefiguran, bisa saja Farhat Abbas lebih terkenal secara nasional karena gemar melakukan tindakan kontradiktif. Tetapi di Bogor, masyarakat lebih mengenal Ade Munawaroh karena kiprahnya di partai. Ade adalah tokoh muda yang potensial dibandingkan Farhat Abbas. Apalagi kepribadian Farhat Abbas mendapat nilai negatif di mata masyarakat. Jika Farhat Abbas menjadi Cawabup mendampingi Nurhayanti, malah bisa menyebabkan suara PPP terjun bebas.

PPP harus selektif dalam memilih Cawabup kali ini. Kalau salah pilih, ini akan mengancam eksistensi PPP dalam pemerintahan Daerah Bogor yang selama ini didominasi oleh partai berlambang bintang tersebut. Partai-partai lain juga tengah bersiap-siap merebut simpati masyarakat Bogor. Ada PDIP dan PAN yang juga cukup kuat. Namun dua partai ini belum mengajukan nama secara resmi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun