Bentuk ke-tawadhu-an Pak Edi sangat terlihat dalam kehidupan sehari-hari. Ia ramah dan rendah hati. Jika ada orang dari daerah datang, ia bergegas menemui tamu tersebut. Pak Edi menghargai dan menghormati orang tanpa memandang pangkat dan kedudukan, apalagi status sosial. Bahkan setelah menjadi purnawirawan, ia enggan dipanggil Jendral.
Nah, saya tidak habis pikir dengan tokoh-tokoh yang dengan bangga mencantumkan gelar haji pada namanya dan minta dipanggil Pak haji. Terutama pada orang0orang yang berkelakukan tidak pantas. Bukan hanya sombong, sok pintar, senang berfoya-foya, tetapi juga melakukan korupsi yang jelas-jelas dilarang oleh ajaran agama. Tokoh-tokoh ini sama saja dengan merendahkan agamanya sendiri. Ironinya, Indonesia dipenuhi oleh orang-orang seperti ini.
*Disitu saya merasa sedih
sumber : Hadits Rasulullah riwayat HR Muslim & Bukhari