Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Arisan Tante Girang Berhadiah Brondong?

20 Agustus 2014   04:52 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:05 1927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Akhir-akhir ini heboh berita mengenai adanya arisan yang diselenggarakan tante-tante girang. Ini bukan arisan biasa, karena yang menang arisan akan mendapatkan seorang pemuda ganteng dan seksi. Pemuda ini akan memuaskan nafsu sang tante dengan imbalan jutaan rupiah. Karena itu pula arisan ini tidak murah, tetapi sangat digandrungi para tante girang.

Sebenarnya arisan semacam ini bukanlah barang baru. Lebih dari dua dekade yang lalu sebuah majalah telah mengungkap kegiatan yang menarik ini, sebelum adanya buku Jakarta Under Cover. Arisan ini dikuti oleh ibu-ibu pejabat  dan istri-istri pengusaha ternama di Jakarta. Mengapa bisa terjadi demikian? Alasan yang umum adalah mereka kesepian karena ditinggalkan suami yang super sibuk. Padahal, lebih dari itu, arisan ini sudah menjadi gaya hidup perempuan-perempuan tersebut.

Saya pernah mendengar hal ini langsung dari salah seorang istri pejabat sebuah lembaga tinggi.  Sebagaimana arisan biasa, diadakan sebulan sekali. Namun pemuda yang menjadi hadiah, bisa saja berganti-ganti supaya tidak bosan, tergantung selera para tante.  Si pemuda, ada yang berstatus mahasiwa dan ada juga asli gigolo. Para pemuda ini senang mencari uang dengan menjual kemampuannya di atas ranjang. Biasanya agar mereka bisa membeli barang-barang bermerek yang diinginkannya. Mereka bisa mendapat uang banyak dengan mudah sekaligus menyalurkan hasrat seksual.  Sedangkan yang mahasiswa, beralasan untuk membiayai kuliah mereka, terutama yang berasal dari tanah rantau. Uniknya, para pemuas nafsu ini berusaha menutupi profesinya sehingga tak ada teman atau keluarga yang tahu.

Si tante yang menang arisan, akan membawa pemuda brondong itu sesukanya. Jarang yang dibawa ke rumah, lebih sering ke Villa atau hotel dimana orang tak mengenalinya. Di tempat itulah si tante minta pelayanan spesial dan maksimal dari piala bergilir tersebut. Jika pelayanan pemuda tersebut sangat memuaskan, para tante girang ini tak segan-segan memberi hadiah tambahan, baik berupa uang atau benda. Bahkan jika ada pemuda yang sangat disukainya, seorang tante akan berusaha memilikinya sebagai pria simpanan, dibelikan rumah dan mobil. Nantinya setiap kali pertemuan, rumah itu menjadi tempat mereka berkencan.

Apakah para suami tidak tahu akan hal ini?  Sudah tentu ada yang mengendus kegiatan istrinya. Tetapi banyak yang lebih suka menutup mata, karena para suami ini juga memiliki perempuan-perempuan simpanan. Justru para suami ini memiliki simpanan lebih dari satu orang. Tidak jarang mereka memiliki perempuan simpanan di beberapa kota yang sering dikunjunginya. Kelakuan para suami ini juga diketahui istri. Jadi ibaratnya 'tahu sama tahu', siapa yang meributkan hal ini, akan diserang balik. Baik suami maupun istri mempunyai kesalahan yang sama. Yang menjadi korban, jelas anak-anak mereka yang tumbuh tanpa perhatian orang tua dan menyebabkan mereka terjerus ke dalam pergaulan yang salah dan menggunakan narkoba.

Yah, inilah gambaran miris kehidupan kota metropolitan. Kita sudah tak tahu dimana batas moralitas diletakkan.Kehidupan semacam ini yang membuat para pejabat melakukan korupsi, ada nafsu yang membutuhkan ongkos tinggi.  Masyarakat hanya ditipu oleh sandiwara mereka yang lebih hebat dari sinetron di televisi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun