Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Backpackers, Waspadalah Akan Hal-hal Ini di Luar Negeri

20 Agustus 2014   17:21 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:03 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semakin banyak orang yang bepergian ala backpacker. Memang menarik, yang dituju bukan hanya sekedar penghematan biaya perjalanan, tetapi juga bagaimana menikmati perjalanan secara utuh, bebas bergaya, bebas berinteraksi dan bebas melangkah. Sedangkan jika  dengan travel biro, waktu kunjungan dibatasi, tempat-tempat juga telah ditentukan.

Siapa saja boleh menjadi backpacker, tua atau muda, laki-laki atau perempuan tak masalah. Namun hal yang harus diingat adalah bahwa menjadi backpacker memerlukan ketahanan fisik yang kuat. Karena perjalanan sebagian besar jalan kaki atau naik turun angkutan umum. Ada baiknya anda mempersiapkan fisik dengan olahraga rutin. Selain itu juga menjadi backpacker memerlukan keberanian, karena peristiwa  tak terduga bisa saja terjadi secara tiba-tiba. Entah itu yang menyangkut masalah kriminal atau perselisihan di daerah rantau.

Bekal yang paling baik adalah ilmu pengetahuan. Sedapat mungkin anda mencari informasi mengenai negara yang akan dituju, bagaimana kondisi masyarakatnya dsb. Sehingga anda akan lebih siap terhadap berbagai kemungkinan. Lebih baik lagi jika anda mengerti bahasa di negara tersebut, akan memudahkan anda berkomunikasi dan mencari informasi. Memang soal bahasa, jarang orang yang menguasai beberapa bahasa sekaligus, minimal harus bisa berbahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Sayangnya, jika kita menjelajah ke arah pedalaman atau luar kota, bahasa Inggris juga sering tak berguna. Kebanyakan penduduk asli tidak mengenal atau paham bahasa Inggris. Jadilah akhirnya kita menggunakan bahasa Tarzan, alias bahasa isyarat.

Tidak ada yang bisa menjaga seorang backpacker kecuali Tuhan dan diri sendiri. Karena itu backpacker dituntut untuk selalu waspada. Misalnya terhadap hal-hal berikut :

1. Bila menginap di hostel atau penginapan backpacker, satu kamar bisa lebih dari llima orang dan dicampur laki-laki dan perempuan. Jangan pernah meninggalkan harta berharga tanpa pengawasan. Siapa pun di dalam kamar bisa menjadi pencuri.

2. Di dalam kamar yang dihuni beberapa orang turis lain, jangan berpakaian terlalu sembarangan, jaga sikap, mana tahu jika ada yang merekam  keadaan kita tidur dengan baju tersingkap.

3. Bila kamar mandi terpisah, periksa dengan seksama, jangan sampai ada kamera kecil tersembunyi yang merekam saat anda tidak berpakaian. Anda tentunya tak ingin menjadi bintang porno yang tersebar di internet. Selain itu bersihkan dulu kamar mandi sebelum dipakai, kita tak tahu jika ada wisatawan lain yang berpenyakit.

4. Di tengah jalan, mungkin saja ada yang beramah tamah menawarkan bantuan. Anda harus hati-hati karena bisa jadi dia adalah penipu. Perhatikan orang itu dengan seksama dan gunakan insting anda dengan baik.

5. Tukarkan uang receh pada saat anda di kota besar, karena jika anda mengeluarkan uang dolar dengan nominal tinggi dan terlihat orang lain, anda bisa menjadi sasaran kriminal.

6. Jika anda naik angkutan umum, kalau penumpangnya sedikit, usahakan jangan sampai tertidur. Sewaktu-waktu anda bisa menjadi korban perampokan di tengah jalan.

7. Tunjukkan bahwa anda tampak tegas dan berani sehingga orang jahat akan berpikir berulang kali sebelum mengincar anda.

Nah, mudah-mudahan hal-hal di atas dapat menjadi pegangan bagi anda semua yang ingin mencoba menjadi backpacker. Saya sendiri senang menjadi backpacker karena bisa mendapatkan sesuatu yang berbeda di dalam perjalanan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun