Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

JJ Rizal Untuk Walikota Depok

28 Agustus 2014   21:26 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:16 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak akan lama lagi kota Depok akan melaksanakan Pemilu Kada. Nur Mahmudi Ismail yang telah menjadi Walikota Depok selama dua periode akan mengakhiri masa jabatannya . Selama sepuluh tahun pula Depok 'dikuasai' oleh PKS. Warga Depok sudah mencapai titik jenuh terhadap pola pemerintahan yang dijalankan politikus PKS. Tidak ada kemajuan yang signifikan yang berhasil dicapai kecuali pertumbuhan kompleks perumahan dan pusat perbelanjaan.

Sungguh, pembangunan mal dan pusat perbelanjaan sudah  over load. Kami sebagai warga Depok tidak butuh itu. Apalagi mal-mal itu telah memangsa bagian dari sejarah Depok, seperti Margo city yang telah menghilangkan saksi sejarah Depok, yaitu rumah dan kolam peninggalan Belanda  di jalan Margonda.  Pembangunan real estate telah memakan bantaran sungai Ciliwung sehingga sungai ini tidak aman lagi seperti dulu. Kebun-kebun dan hutan yang musnah telah menjadikan cuaca di Depok sepanas Jakarta.

Jalan-jalan vital masih banyak yang rusak dan kemacetan telah menyaingi ibu kota. Depok menjadi kota yang tidak ramah. Inflasi tinggi menyebabkan harga-harga barang di Depok semakin mahal dan tak ada upaya Pemkot untuk mengantisipasinya.  Belum lagi tingkat kriminalitas yang semakin tinggi. Depok sebagai kota di pinggir Jakarta telah menjadi tempat pelarian para penjahat. Selain itu, masih banyak permasalahan lain yang menyelubungi kota ini.

Karena itu jangan salahkan kami yang sudah pesimis dengan dicalonkannya Tifatul Sembiring dari kubu PKS. Meski dia telah menjadi Menkoinfo dalam kabinet SBY, tidak berarti dia bakal lebih baik dalam memimpin Depok. Tifatul Sembiring, sebagaimana Nur Mahmudi adalah mantan menteri yang nyaris tanpa prestasi.  Depok mau dijadikan apalagi? hanya sekedar basis PKS sebagai partai yang kian redup. Bukan rahasia lagi bahwa kepercayaan masyarakat semakin luntur terhadap PKS. PKS di bawah Anis Matta dan Fahri Hamzah semakin kotor.  Dalam Pilpres yang baru lalu saja tidak luput dari permainan rendah dan ikut mengumbar fitnah.

Memang selain Tifatul, Golkar juga telah menggadang calonnya yaitu Nurul Arifin. Tapi maaf-maaf saja, bukannya saya tidak mendukung sesama perempuan. Saya akan mendukung perempuan jika memiliki kepribadian yang baik dan terbukti membela kepentingan rakyat. Selama menjadi anggota DPR, apa saja yang telah dilakukannya? tidak jelas. Karena itu  dia tidak lagi mendapat kepercayaan masyarakat Jawa Barat dan gagal dalam pileg kemarin. Sekarang dia mau mencoba peruntungannya di Depok. Ah janganlah, kita tahu bagaimana sikapnya selama ini.

Merupakan angin segar ketika saya mendapat kabar bahwa salah seorang teman yaitu JJ Rizal, dicalonkan sebagai Walikota Depok. Tentu saja dia tidak melalui partai, melainkan beberapa komunitas masyarakat Depok seperti relawan #gotong royong Depok serta #saveDepok. Hei, ini benar-benar kabar menggembirakan. JJ Rizal adalah teman saya sejak puluhan tahun lalu, saat kami masih menjadi 'murid' penyair angkatan '45, Sitor Situmorang. Dia sukses merintis penerbit Komunitas Bambu dan konsistensinya terhadap sejarah telah mencuatkan namanya sebagai sejarawan muda. Pada tahun 2009 ia meraih Anugerah Budaya Gubernur DKI Jakarta.

Meski berasal dari tanah Betawi, Rizal sangat paham sejarah Depok. Dan sebagai seorang intelektual muda yang 'keluaran' Depok, ia memerhatikan dan mengamati perkembangan kota Depok. Lelaki yang kini berusia 39 tahun ini adalah lulusan Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia. Ia mendirikan penerbitan Komunitas Bambu yang bermarkas di Depok. Sekarang pun Rizal tinggal di Beji Timur dekat dengan penerbitan tersebut.

Depok butuh orang muda yang cerdas, memiliki wawasan yang luas dan visioner.  Depok butuh gagasan-gagasan baru untuk menjadikannya sebagai kota yang bermartabat, terutama sebagai wilayah yang menjadi basis pendidikan. JJ Rizal yang telah sering bersuara lantang mengkritisi jalannya pemerintahan Kota Depok, mengerti semua itu. Karena itu ia  telah menyusun  rencana-rencana yang dapat memajukan kota ini. Kami tentu saja siap mendukung gerakan untuk memenangkan JJ Rizal sebagai Walikota Depok.

Sebagai generasi muda yang tinggal dan besar di Depok, kami percaya dan yakin bahwa orang seperti JJ Rizal dapat membuat gebrakan-gebrakan yang tak kalah dengan Risma, Walikota Surabaya atau Ridwan Kamil, Walikota Bandung. Sudah saatnya Depok bangkit dan berjaya. Ayo Maju JJ Rizal. We stand up for you.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun