Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Titik Lemah Abraham Samad

13 Februari 2015   12:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:16 1129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam menghadapi tudingan Hasto, Plt Sekjen PDIP, ada beberapa titik lemah yang dimiliki Abraham Samad. Memang sampai saat ini tudingan itu belum dibuktikan secara gamblang, meski ia mengakui pertemuan antara Abraham Samad dan petinggi PDIP. Namun titik-titik lemah itu dapat saja dipertajam oleh orang-orang yang menyerang KPK.

Pertama, tidak punya bukti. Abraham Samad tidak memiliki bukti yang kuat untuk menyangkal tudingan Hasto. Karena itu secara tersirat ia mengakui bahwa memang ada pertemuan antara dirinya dengan petinggi PDIP untuk membicarakan pencalonannya sebagai Wapres. Walau AS menyangkal bahwa inisiatif itu berasal dari dirinya dan tidak menawarkan peringangan kasus tertentu. Sebagai seorang petinggi pimpinan lembaga yang sangat dipercaya rakyat, seharusnya AS berhati-hati. Minimal juga melakukan rekaman pembicaraan melalui HP atau alat canggih lainnya sebagai bahan buktinya sendiri. Resiko seperti ini semestinya telah dipikirkan jauh-jauh hari.

Kedua, tidak mempunyai saksi. Abraham Samad tidak mempunyai saksi yang dapat memperkuat alasan kehadirannya dalam pertemuan dengan petinggi PDIP. Ia tidak membawa seseorang untuk menemaninya ketika itu. Padahal pertemuan semacam itu sangat penting dan berbahaya, karena dalam politik apa pun bisa terjadi. Tidak ada yang aman ketika dua orang/kelompok melakukan pertemuan.

Ketiga, tidak mempunyai rekanan. Dalam hal ini, lembaga KPK sebagai pemberantas korupsi boleh dikatakan hanya berjalan sendirian. KPK malah seperti dijadikan musuh bersama oleh lembaga-lembaga yang dipimpin oleh para koruptor. Demikian pula dengan para pimpinan KPK, mereka hanya satu kelompok kecil yang terasing, tidak mempunyai rekan sejati yang selalu mendukung dan menopang pekerjaan. Rekan yang ikhlas membela KPK adalah rakyat  yang tidak memiliki kekuatan hukum.

Dengan kelemahan tersebut, maka oknum-oknum yang berusaha melemahkan KPK akan berusaha menambahkan hal-hal yang dapat menguatkan bukti-bukti yang dibawa oleh Hasto. Mungkin mereka bisa berhasil jika KPK tidak membentengi diri sekuat mungkin. Tapi serangan datang bertubi-tubi sengaja mengacaukan fokus pimpinan  KPK, baik dalam pemberantasan korupsi maupun membersihkan nama mereka. Jika tetap berada di jalan yang benar, hanya Tuhanlah yang bisa memberikan perlindungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun