[caption id="attachment_397222" align="aligncenter" width="240" caption="Rega dalam acara Kompasiana Ngulik"][/caption]
Lirik lagu menjadi kekuatan Rega dalam menjelajahi dunia musik di Indonesia. Hal ini terungkap dalam acara Kompasiana Ngulik; Ngobrolin Musik dan Lirik, di studio Kompasiana, Jakarta, Jumat 13-2-2015 yang lalu. Rega membeberkan proses penciptaan lagu-lagu yang menjadi andalannya.
Rega memang memiliki kemampuan untuk menciptakan lagu, dan ini menjadi salah satu faktor yang membuatnya lolos dalam ajang pencarian bakat Meet the LAbels 2013. Kemampuan yang jarang dimiliki oleh penyanyi yang baru terjun di blantika musik. Rega menciptakan sendiri semua lagu-lagunya, tetapi tidak menutup usulan dan masukan dari teman-temannya.
Proses penciptaan lagu, bagi Rega tidak begitu sulit. Karena semua berasal dari pengalaman pribadi, terutama soal cinta. Lagu-lagunya adalah gambaran suasana hati saat lagu ditulis. Jika ia sedang jatuh cinta, inspirasi lagu mengalir dengan lancar. Sebaliknya ketika Rega sedang putus cinta, dalam kegalauan ia tidak bisa menulis lagu, bisa mandeg sama sekali.
"Dari hati banget," kata Rega ketika diminta menggambarkan cipta karya lagu-lagunya dalam tiga kata.
Ketika mendapatkan ilham untuk menulis lagu, Rega biasanya menggunakan secarik kertas untuk mencatatnya. Memang kelihatannya tidak modern, karena zaman sekarang banyak orang yang langsung menggunakan perangkat gadget atau komputer. Mungkin Rega lebih sreg dengan cara ini, karena kertas mudah dicoret-coret hingga mendapatkan lirik lagu yang paling pas. Rega tidak kuatir kalau kertas itu hilang, sebab ia bisa mengingatnya kembali.
Alat musik yang digunakan ketika menciptakan lagu tidak terbatas pada satu alat saja. Rega mencari nada-nada yang sesuai dengan menggunakan gitar atau keyboard, tergantung keinginannya saat itu. Biasanya ia mendapatkan nadanya dulu, baru kemudian menciptakan liriknya. Pernah juga Rega mengalami stagnan, sudah membuat reff, tapi verse-nya malah susah. Uniknya, kalau sedang mepet, akhirnya bisa selesai juga. Ini yang disebutnya the spirit of kepepet.
Kemampuan Rega menciptakan lagu diuji langsung di depan para kompasianer yang hadir. Kompasianer ditantang untuk memberikan lirik dari puisi untuk dijadikan lagu oleh Rega. Karena tak ada yang mengacung, akhirnya saya mengajukan diri. Saya melemparkan satu bait puisi kepada Rega.
Mengapa kau masih bermain ilalang. Padahal taman bunga itu ada di hatimu. Angan-anganmu telah tersesat. Pada masa gelap yang panjang.
Gayung bersambut. Rega hanya butuh waktu sekejap untuk menciptakan nada-nadanya. Karena puisi itu melankolis, maka Rega juga menyanyikannya dengan nada melow, sungguh menyentuh.
Rega mulai tertarik untuk menekuni musik pada saat masih duduk di bangku SMA. Ia dibelikan gitar oleh orangtuanya. Sejak itu ia mulai berlatih memainkan alat musik dan berusaha menciptakan lagu. Bersama teman-teman sepermainan Rega membentuk kelompok atau grup band yang sekarang menjadi pengiringnya.
Karakter suara
Selain menguasai alat musik dan menciptakan lagu, kelebihan lain yang dimiliki Rega adalah karakter suara. Ketika mendengar Rega menyanyi, saya merasakan ada kemiripan dengan penyanyi Afgan. Hal ini juga diakui oleh Mas Ayi, dari Alfa record.
"Suaranya memang mirip Afgan. Pernah kita arahkan agar lebih mirip ke jenis suara Cakra Khan. Tapi akhirnya balik lagi ke suara Afgan," kata Mas Ayi.
Kemiripan itu tak menjadi persoalan. Toh jenis suara seperti itu sangat digandrungi oleh para pemudi. Ditambah dengan lagu-lagu yang memang sesuai dengan kepribadian Rega, maka Mas Ayi yakin bahwa Rega mampu membuktikan dirinya sebagai penyanyi handal.
Rega sendiri tidak ragu akan jalannya di dunia musik. Ia tetap bercita-cita tinggi. Rega ingin bisa sejajar dengan penyanyi-penyanyi ternama lainnya.
"Saya ingin terus berkarir di musik selamanya," tegas Rega. Ia tidak takut menghadapi persaingan yang begitu ketat di dunia musik. Toh ia selalu mendapat dukungan dari keluarga dan teman-temannya.
Pada kesempatan itu, Rega menunjukkan performanya sebagai penyanyi di depan para kompasianer. Kami tentu saja menikmati suara dan musik yang disajikan. Ia memiliki potensi. Itu sudah pasti. Bravo untuk Rega.
[caption id="attachment_397224" align="aligncenter" width="240" caption="Performa Rega di depan kompasianer"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H