“Maaf kak, kalau boleh tau performa itu apa ya, terus kenapa kakak-kakak ngajak kita untuk berorganisasi, ?” tanya Tina, oh ternyata apa yang ditanyakan Tina sama seperti yang aku pikirkan. Terlihat kak Ali menegakkan badannya sambil ia angkat tangannya seperti akan mencoba menjelaskan “performa itu, telur yang kamu pecah pakai sendok, terus kamu masukkan kedalam wajan dengan minyak yang panas, bagaimana sudah tahukan sekarang? Ha..ha..ha..”. “Kak Ali ini sepertinya emang mahasiswa banget ya, itu taunya masak cuma ceplok telor aja,” ucapku mengikuti alaur bicara kak Ali.
“Performa itu kinerja Tin, dalam sebuah organisasi intra maupun ekstra kampus itu ada sistem yang mengharuskan mereka regenerasi, action bersama, belajar bersama, dan lain-lain. Jadi mengajak mahasiswa lain untuk ikut berorganisasi itu artinya menciptakan ekosistem –bahas biologi nich-, yang menjadikan organisasi mampu menilai performa dari style mahasiswa.” Terang kak Nashir panjang lebar.
“Katanya kak ikut organisasi itu kuliah kita jadi kacau?” akupun mengutarakan ketakutanku, sebab pernyataan itu banyak dibicarakan oleh teman-teman mahasiswa. “Kalu berbicara soal itu, maka kita akan berbicara soal pilihan, nah kalau berbicara soal pilihan maka kita juga harus bicara soal komparasi.” Jawab kak Nashir mantap.
Tanpa terasa hari sudah semakin gelap, mata aku arahkan kesana-kemari berharap menemukan sesuatu bukti, bahwa hari memang telah senja. “Kak sudah jam 17:30 sudah waktunya pulang.”
“Oke, kalau gitu tentang studi komparasinya kita bahas dilain waktu aja!” seru kak Nashir mencoba membuat rencana kedepan. “Terus besok-besok aku tunggu lho Mila sama Tini action di BEM, HMJ, UKM-UKM, atau juga di organisasi ekstranya,” imbuh kak Nashir. “Oke,” jawabku penuh semangat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H