Mohon tunggu...
Empi Muslion
Empi Muslion Mohon Tunggu... Administrasi - pengembara berhenti dimana tiba

Alang Babega... sahaya yang selalu belajar dan mencoba merangkai kata... bisa dihubungi : empimuslion_jb@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Audisi, Hambalang Retreat dan Pendadaran di Lembah Tidar

24 Oktober 2024   19:05 Diperbarui: 24 Oktober 2024   19:05 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Presiden Prabowo mengungkapkan alasan membawa kabinetnya ke Magelang karena menyimpan sejarah panjang mulai dari tempat perlawanan Pangeran Diponegoro, semangat heroisme perlawanan terhadap penjajah, hingga tradisi cinta tanah air yang kuat dan mengakar.

"Magelang merupakan suatu sentra perlawanan kita terhadap penjajah mulai ratusan tahun dikenal sebagai darah perjuangannya Pangeran Diponegoro di antara 5 gunung itu saya kira cukup membawa suatu aura tradisi keberanian, tradisi heroisme, tradisi cinta tanah air," ujar Prabowo saat menggelar Rapat Paripurna Perdana di Jakarta, Rabu 23/10/2024.

Dilansir dari Antaranews, ada beberapa agenda yang akan dilakukan para Menteri di Lembah Tidar, Magelang. Agenda yang dimaksud antara lain pembahasan program kerja prioritas hingga outbond untuk memperkuat ikatan antar seluruh jajaran kabinet.

Dari dua pembekalan substansial ini hambalang retreat dan pembekalan di lembah Tidar Magelang sebenarnya apa yang dapat kita sikapi bersama ? apakah hanya sekedar Presiden Prabowo menunjukkan kediamannya di Hambalang dan mengajak para pembantunya bernostalgia dan beromantisme saat Beliau digembleng di AKMIL Magelang ? Menurut saya sepertinya tidak ada sama sekali dengan maksud tersebut pada diri Beliau dan sekelas Beliau yang sudah lama lepas dari kebebasan hidupnya.

Kegiatan ini sangat relevan, substansial, up to date bagi anak bangsa apalagi bagi penyelenggara negara. Kegiatan ini disamping secara managerial, birokratis dan teknoratis sebagai wahana untuk menyatukan visi, misi, gagasan, program dan tujuan yang akan dicapai dalam sebuah organisasi dalam hal ini Negara Indonesia.

 Membentuk tim kerja yang sinergi, kolaborasi dan solid, namun yang tak kalah pentingnya kegiatan ini adalah penanaman atau pengingatan kembali para anak-anak bangsa akan nilai-nilai luhur kepribadian bangsa seperti nasionalisme, patriotisme, heroisme, cinta tanah air dan semangat kebangsaan lainnya dalam harkat ideologi Pancasila dan UUD 1945. Karena nilai dan pondasi semangat inilah yang dilakukan oleh pejuang bangsa kita tempo doeloe dalam merebut kemerdekaan dan lepas dari belenggu penjajahan.

Jika ada yang mengaitkan bahwa kegiatan ini berbau militeristik karena latar belakang Presiden Prabowo yang militer, menurut saya kegiatan ini tidaklah bernuansa militer, walaupun diadakan di Ksatrian Akademi Militer TNI di lembah Gunung Tidar Magelang, tempat penempaan para ksatria pembela bangsa, namun kegiatan ini bukanlah sarat dengan militeristik, tidak semua kegiatan yang ada warna atau lokasi pendidikannya di area militer disebut militeristik.

Banyak nilai-nilai yang diajarkan dan diimplementasikan dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh TNI yang amat positif dan bermanfaat untuk diaktulisasikan bersama oleh seluruh komponen bangsa, tidak semua kegiatan militer itu bersifat militeristik. 

Jika kita mau jujur di tubuh militerlah sampai saat ini nilai-nilai kejuangan, nasionalisme, patriotisme dan bela tanah air yang tetap konsisten menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia, jadi pilihan lokasi dan pendadaran para pembantu Presiden Prabowo menurut saya adalah pas dan pantas.

Tentu, seyogyanya kegiatan ini betul-betul dilaksanakan secara alami dan apa adanya, tidak hanya sekedar berpindah tempat dari ruangan eklusif ke ruang terbuka di alam lepas. Seperti tenda yang akan ditempati tidak harus dipasangkan AC dan Televisi, tidak ada pakaian yang berbeda dengan merek merek branded, makanpun harus standarnya seperti para Taruna Akmil tidak perlu disediakan makanan dengan standar VVIP ala Menteri.

 Para pelatih dan pemateri juga jangan sungkan untuk memberikan pembelajaran, lepaskan semua prediket pejabat negaranya, perlakukan sama seperti anak-anak bangsa yang akan mengabdi buat negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun