Mohon tunggu...
Mazmur Prasetya Aji
Mazmur Prasetya Aji Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Tuan rumah dari Podcast Happietalkie

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bapakku adalah Charlie Chaplin

24 September 2024   18:56 Diperbarui: 24 September 2024   19:01 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Sama sekali tidak, Pak. Impianku adalah membahagiakan Bapak." Aku terdiam sejenak, sebelum melanjutkan dengan suara berat. "Bapak tidak lihat orang itu menertawakan Bapak?"

"Itu berarti aktingku lucu, kan?" Bapak tertawa. Getir.

"Bukan menertawakan itu. Maksudku itu me-ner-ta-wa-kan." Aku menandaskan kata terakhir.

"Aku tahu itu. Dan aku tidak peduli!" Jawaban yang gusar. Dan dia meninggalkan percakapan itu.

***

Bapak tertidur pulas ketika aku masuk kamarnya. HP milikku tergeletak tak jauh di sampingnya. HP masih memutar rekaman dia tampil di televisi waktu itu. Ketika aku hendak mengambilnya, tanganku menyentuh selembar foto ukuran kartu pos. Wajah Ibu di foto itu. Ibu ketika masih sehat dengan senyum manisnya. Aku pandangi lama senyum itu, sebelum kualihkan pandanganku ke wajah Bapak. Bapak tersenyum dalam tidurnya. Senyumnya mirip sekali dengan senyum Ibu di foto itu.

Semarang, 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun