Ucap Pria paruh baya tersebut.
Sontak Aku langsung berfikir , apakah dia tahu ilmu apa yang ingin Aku pelajari.
" Saya hanya ingin memiliki seorang guru sejati Kek. "
Ucapku menjelaskan keinginanku kepadanya.
Dan Dia tertawa setelah mendengar ucapanku, Aku menjadi bingung apa yang harus Aku lakukan , apakah benar Dia ini bisa menjadi Guruku atau hanya bisa menertawakanku semata.
Pria paruh baya itu kemudian berjalan dari gubuknya yang telah reot menuju sebuah sumur tua.
" Kau lihat sumur ini ? "
Tanya Pria paruh baya tersebut kepadaku sembari tangannya menunjuk kesebuah sumur tua , yang mungkin menurutku sudah tidak dapat menghasilkan air lagi.
" Iya saya melihatnya Kek , Ada apa dengan sumur tersebut ? Apakah kekeringan ? ."
Jawabku di iringi Tanya kepadanya.
Pria paruh baya tersebut malah tertawa kembali setelah mendengar pertanyaanku.
" Itulah ketika mata memandang tidak seperti kaki melangkah , Kita hanya menilai berdasarkan sudut pandang semata hahaha. "
Ucap Pria paruh baya tersebut di ikuti tawanya yang khas.
" Sumur ini memang sudah sangat tua , tetapi sampai detik ini ia masih mampu menghasilkan air yang teramat jernih dan menyejukan. "