Dinamika WA grup semakin hidup seiring dengan semakin bertambah jumlah anggota. Percakapan semakin intens antaranggota grup, tidak hanya menyangkut cerita dan memori masa kanak-kanak, yang lugu dan polos, bahkan ada yang konyol tanpa ada rasa ewuh pakewu. Masing-masing teman, selain saling menyapa untuk menanyakan kabar satu dengan yang lain, juga seakan tidak ingin ketinggalan kereta melakukan kilas balik (flashback), untuk menceritakan kepolosan masa kanak-kanak ketika di SMP, baik itu cerita suka maupun cerita duka. Tak ketinggalan, teman yang merasa secara adat, "punya hak" bisa saling "ambil", gate nawak & pahaggor, memanfaatkan interaksi di grup untuk melampiaskan "rindu" yang terpendam. Maka bahasa dan kalimat rayuan penuh gombalan pun saban hari menghiasi timeline grup.
Dengan suasana seperti itu, nuansa grup menjadi angat ceria, sehingga tanpa disadari, gate & pahaggor itu kadang melewati kepatutan. Sehingga dengan sangat terpaksa, ada yang harus tampil sebagai wasit dan meniup pluit sebagai pertanda telah terjadi off side. Di isnilah dinamika dan seni bergabung dalam sebuah kelompok yang sangat beragam (heterogen), tidak hanya menyangkut perbedaan "status", tetapi terkait mengenai hal dasar, karakter.
Reuni untuk Apa?
Harus diakui, suasana grup yang cair membawa kita menerawang jauh ke belakang, lebih dari 37 tahun. Tak terasa, terhitung sejak menamatkan Pendidikan di SMP Negeri Lamahala tahun 1986, kita telah dipisahkan baik secara jarak (ruang) dan waktu, lebih dari tiga (3) dekade, bahkan mendekati empat (4) decade, karena nasib dan jalan hidup yang berbeda. Perbedaan tersebut bukan semata karena iradah (baca takdir Allah), tetapi karena pilihan yang harus diambil dari berbagai opsi yang ada. Sehingga kita tidak perlu menyesal, hari ini kita hadir sebagaimana profil kita hari ini.
Dengan rentang jarak berpisah yang sangat lama, tanpa terasa muncul kerinduan dan keinginan yang kuat saling bersua untuk sekedar menyapa, bersilturahmi, saling berbagi cerita, informasi, dan kenangan. Merajut masa kanak-kanak yang lugu dan polos, penuh keceriaan tanpa beban (kecuali beban harus belajar dan mengerjakan PR, hehehe). Muncul keinginan yang kuat untuk bisa saling bertemu, bersua wajah, sambil berceloteh ria, bercanda, dan bernostalgia untuk "mengobati" kerinduan melalui kegiatan Reuni (Temu Alumni). Sebuah wadah untuk mengumpulkan kembali semua alumni yang tersebar pada berbagai tempat dan domisili yang berbeda, selain bertujuan untuk nostalgia, juga yang utama adalah meneguhkan komitmen bersama memberikan kontribusi bagi almamater dan Lewotanah.
Legitimasi ReuniÂ
Ide reuni itu pun terus bergulir, menggelinding, hingga menemukan bentuknya. Diskurus tentang reuni pun terus berkembang, lalu dilanjutkan dengan pertemuan (rapat) secara daring melalui zoom meeting dengan satu tujuan, melakukan tindakan konkrit, tanpa harus berhenti pada tahapan wacana. Dengan berkaca pada pengalaman angkatan sebelumnya yang pernah merintis, tapi sejauh itu belum terealisasi, maka melaksanakan Reuni Alumni SMP Negeri Lamahala Angatan 1986 adalah sebuah keniscayaan.