Mohon tunggu...
Nurdin Taher
Nurdin Taher Mohon Tunggu... Administrasi - Keberagaman adalah sunnatullah, karena itu pandanglah setiap yang berbeda itu sebagai cermin kebesaran Ilahi. Surel : nurdin.en.te.70@gmail.com0

Lahir dan besar di Lamakera, sebuah kampung pesisir pantai di Pulau Solor, Flores Timur. Menempuh pendidikan dasar (SD) di Lamakera, kemudian melanjutkan ke SMP di Lamahala, juga kampung pesisir serta sempat "bertapa" 3 tahun di SMA Suryamandala Waiwerang Pulau Adonara, Flores Timur. Lantas "minggat" ke Ujung Pandang (Makassar) pada Juli 1989. Sejak "minggat" hingga menyelesaikan pendidikan tinggi, sampai hari ini, sudah lebih dari 30 tahun berdomisili di Makassar. Senantiasa belajar dan berusaha menilai dunia secara rasional dengan tanpa mengabaikan pendekatan rasa, ...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Batal Pulang, "Bara" itu Tetap Menyala

22 Februari 2018   13:45 Diperbarui: 24 Februari 2018   08:48 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak hanya sampai di situ. Para konco-konconya di Indonesia pun tak tinggal diam, sesumbar menggertak. Adalah sang oportunis sejati, Amien Rais pun tak mau ketinggalan kereta, ikut pula mencari panggung dengan memanfaatkan momentum akan pulangnya Rizieq Shihab. Tak jauh berbeda dengan "kompatriotnya" itu, Amien Rais pun mencoba mengancam Presiden Jokowi (5).

Maka parade prasangka, asumsi, dan curiga tanpa alas pun terus menerus diproduksi. Tak lain dan tak bukan hanya untuk mengkapitalisasi kebencian dan berusaha sedapat mungkin memeliharanya biar tetap bertahan (awet), paling kurang hingga perhelatan demokrasi pesta rakyat, Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yang akan datang. Berbagai cara dilakukan untuk memelihara "bara dalam sekam" agar tetap menyala, sehingga pada saatnya nanti dapat dikobarkan untuk membakar apa yang ada di sekelilingnya, termasuk pula terhadap calon kompetitor. Mungkin juga bertendensi sekalian membakar negeri besar nan permai ini menjadi berkeping-keping. 

Termasuk pula bara cinta Bebeb Firza, kasih yang tak sampai!

Wallahu a'lam bish-shawabi

Makassar, 22022018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun