Bukan murni atas dasar solidaritas kemanusiaan dan motif membela agama. Bila berlandaskan pada azas perikemanusiaan dan moral agama, maka para orator itu tidak asal meracau di atas podium. Mengingat para orator yang juga merupakan pemimpin dan tokoh agama itu, sungguh pasti sangat tahu tentang tuntunan agama dan kemanusiaan. Mereka yang tahu tentang kemanusiaan dan moral agama tidak akan berbicara tentang semangat beragama sambil mencerca, mencaci, dan menghujat. Apalagi harus mendikreditkan pihak lain atas alas kebencian.Â
Saatnya menjadi wasit yang cerdas untuk menentukan siapa calon pemimpin yang dapat memberi insipirasi  dan menjadi patron idola. Tinggalkan para pemimpin yang hanya bisa menilai tanpa mampu melakukan introspeksi! Hanya bisa menunjuk tanpa bisa bercermin! Hanya bisa menebar pesona sambil menghina. Terlebih hanya pandai dan gemar menghujat, mencaci maki, mencerca, tanpa melihat sisi baik pihak lain. Menjual agitasi untuk sekedar membangun solidaritas semu.
Wallahu a'lam bissawahabi
Makassar, Â 18092017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H