Oleh : eN-Te
Asa Real Madrid untuk mengakhiri puasa gelar dan menggenggam trofi juara La Liga musim 2016/2017 semakin mendekati kenyataan. Hal itu dimungkinkan karena pada Kamis (18/5/2017) dinihari tadi waktu Indonesia, Madrid berhasil mengatasi hadangan Celta Vigo.
Adalah trio TBC (Toni Kroos, Karim Benzema, dan Critiano Ronaldo (CR7)) yang mendekatkan asa Madrid itu. Melalui kaki trio TBC itu, Madrid membungkam perlawanan Celta Vigo di hadapan pendukungnya sendiri di Stadion Balidos dengan skor sangat meyakinkan 4-1.
Madrid sudah membuka gol ketika babak pertama baru berjalan 10 menit. Pemain terbaik dunia 2016, CR7 berhasil mengkonversi sebuah peluang menjadi sebuah gol indah dari luar kotak pinalti setelah mendapat sodoran bola dari Isco. Kedudukan berubah menjadi 1-0 untuk keunggulan Madrid. Keunggulan 1 gol ini bertahan hingga wasit  meniup pluit tanda pertandingan babak pertama berakhir.
Babak kedua baru berjalan 3 menit, CR7 kembali menunjukkan kualitasnya. Lagi-lagi dari Isco memanjakan CR7 untuk menjebol gawang Celta. Tanpa membuang kesempatan emas itu, dengan kaki kiri, CR7 mengirim bola masuk ke gawang Celta tanpa dapat dihadang Sergio Alvares. Bola sempat membentur tiang dekat sebelah kanan gawang bagian dalam, sehingga memantulkan bola ke dalam jala. Â Skor pun bertambah untuk Madrid menjadi 2-0.
Pada kedudukan 2-0 untuk keunggulan Madrid, pasukan Zinedine Zidane mulai sedikit bermain lepas. Apalagi pada menit ke-62 Celta Vigo bermain dengan 10 orang pemain setelah kapten Celta, Iago Aspas diusir wasit keluar lapangan setelah mendapat akumulasi dua kartu kuning.
Sayangnya dengan jumlah pemain yang sedikit lebih banyak dan juga terlalu asyik menyerang, sehingga pasukan Zidane  lupa untuk membentengi Keylor Navas dari kemungkinan kebobolan gol. Hal itu terbukti, ketika pada menit ke-69 gawang Navas kebobolan oleh bola sepakan John Guidetti.
Gol itu tercipta setelah Guidetti memanfaatkan peluang dan kemelut di depan gawang Madrid. Bola hasil sepakannya membentur kaki Sergio Ramos, dan memantul ke atas sehingga Navas tidak dapat lagi menjangkaunya. Bola pun dengan mulus masuk ke gawang Madrid. Skor kembali berubah 1-2 masih untuk keunggulan Madrid.
Merasa kedudukan 1-2 masih belum aman untuk menjaga asa juara, Ramos, dkk mulai bangkit menyerang. Selang satu menit kemudian setelah Guidetti memperkecil skor menjadi 1-2, Benzema memperlebar jarak untuk keungguan Madrid menjadi 1-3.
Gol Benzema tercipta berkat kreasi peluang yang dilakukan oleh Marcelo. Bergerak dari sisi kanan gawang Alvares, Marcelo merangsek masuk ke area garis gawang kemudian menyodorkan bola mendatar ke arah gawang. Benzema yang berada di depan gawang langsung menceploskan bola dengan kaki kanan dan bola pun masuk ke gawang Celta dengan mulus. Â
Meski sudah di atas angin, pemain Madrid tidak juga mengendorkan serangan. Hingga pada menit ke-88, Kroos memperlebar jarak keunggulan Madrid menjadi 1-4 atas Celta.
Sebenarnya Madrid dapat saja menambah pundi-pundi gol ke gawang Celta seandainya beberapa peluang emas dapat dituntaskan dengan tenang dan baik. Salah satunya yang diperoleh CR7.
Mendapat sodoran bola matang, dan dengan penguasaan bola yang sempurna dan terbuka di depan gawang, CR7 malah membuang kesempatan itu menjadi sia-sia. Namun CR7 malah membuang kesempatan mencetak hatrick, karena bola hasil sontekkan kaki kanannya melebar di samping kanan gawang Alvares. Alvares pun merasa lega gawangnya tidak lagi kebobolan oleh sontekkan CR7, meski pada saat itu ia sudah out of position.
Pada menit-menit terakhir dan masa injury time, pasukan Eduardo Berizzo masih berusaha memperkecil ketinggalan. Akan tetapi usaha mereka tidak membuahkan hasil, hingga wasit meniup pluit panjang sebagai pertanda laga berakhir.
Dengan 3 poin yang berhasil diperoleh di kandang Celta, maka tangga juara La Liga musim 2016/2017 semakin dekat. Posisi puncak klasemen yang sebelumnya dipegang Barcelona, musuh bebuyutan, untuk sementara dikudeta Madrid.
Madrid kini nyaman di puncak ‘piramida’ dengan mengumpulkan poin 90 dari 37 laga yang telah dilakoni. Unggul 3 angka atas Barcelona yang masih menyisakan satu pertandingan.
Begitu pula dengan Madrid, akan berusaha mempertahankan keunggulan itu pada satu sisa pertandingan terakhir yang akan dihelat akhir pekan ini. Bila Madrid dapat meredam ambisi Malaga di pertandingan terakhir, minimal menaham imbang, berapa pun skornya, maka poin Madrid tidak lagi dapat diungguli Barcelona. Meski pada pertandingan terakhir, Barcelona dapat menundukkan (calon) lawannya.
Akhir pekan ini, baik Barcelona maupun Madrid akan menjalani laga pamuncak, jornada ke-38. Barcelona akan menjamu Eibar di Camp Nou. Sementara Madrid harus melakukan lawatan ke kandang Malaga.
Melihat potret yang ada pertandingan di jornada ke-38 itu, maka peluang keduanya untuk menahbiskan diri menjadi yang terbaik di daratan Spanyol masih sangat terbuka lebar. Meski saat ini Madrid unggul atas Barcelona 3 angka, tapi melihat tempat dan lawan pada laga terakhir, maka Barcelona boleh berharap akan menggenggam juara. Dengan catatan Madrid pada lawatannya ke kandang Malaga tergilincir alias keok, dan pada saat yang bersamaan Barca dapat menekuk Eibar.
Tapi kondisi sebaliknya akan terjadi bila Madrid dapat memanfaatkan keunggulan 3 angka yang ada saat ini. Tentu saja dengan keunggulan 3 angka itu, akan turut mengurangi beban mental pasukan Madrid pada laga ke-38 di kandang lawan. Setidak-tidaknya, faktor non-teknis itu sudah sedikit berkurang, sehingga dapat meminimalisir kemungkinan sikap grogi yang dapat berakibat fatal. Hal mana dapat membuat trofi yang ynaris di genggaman ‘dirampok’ pasukan Luis Enrique.
Posisi memuncaki klasemen dengan selisih 3 angka dari pesaing terdekat, akan dapat memberi motivasi tersendiri bagi Ramos, dkk. Keunggulan yang ada tidak akan disia-siakan oleh pasukan Zidane, apalagi membiarkan musuh bebuyutan merayakan kemenangan.
Tentu saja Ramos, dkk tidak akan membiarkan diri mereka diketawai musuh bebuyutan sebagai pecundang. Karena itu mereka harus memanfaatkan peluang yang diperoleh di kandang Malaga, meski sekecil apapun untuk mengkonversinya menjadi gol. Paling kurang hingga pertandingan berakhir dapat mempertahankan posisi imbang.
Menang atau minimal seri akan memberi keuntungan bagi Madrid. Menang berarti Madrid berhasil mengumpulkan 93 poin, sedangkan bermain imbang, 91 poin. Dengan koleksi poin seperti itu maka tidak akan mungkin lagi terkejar oleh Barca meski pada pertandingan terakhir jornada ke-38 mereka dapat membantai Eibar dengan skor 100-0. Hal itu tidak akan memberi pengaruh apapun pada klasemen akhir.
Asal Madrid tidak lengah. Jika lengah dan keok di kandang Malaga, maka Ramos, dkk harus dengan legowo mengucapkan selamat kepada Messi, dkk. Tapi saya yakin pasukan Zidane tidak akan membiarkan musuh bebuyutan mereka menari di atas ‘penderitaan’ mereka. Karena itu, Trio TBC harus all out untuk mempertahankan keunggulan sementara 3 angka dengan Barca hingga pertandingan ke-38 berakhir.
Dengan demikian, CR7, dkk boleh bangga dan sudah harus bersiap-siap menatap final Liga Champion Eropa pada 4 Juni 2017 yad. Dan jika skenario ini berjalan mulus, pun berhasil pula Ramos, dkk mempecundangi Juventus di final nanti maka akan memberi pengaruh yang sangat signifikan terhadap nominasi ballon d’or 2017 bagi CR7. Boleh jadi, peluang terbesar ballon d’or 2017 akan kembali jatuh ke tangan CR7.
Ayo Madrid, buktikan bahwa kamu bisa!
Wallahu a’alam bish shawab
Makassar, 18/5/2017
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H