Pernyataan Penutup
Saya sebagai putra asli NTT begitu bangga dengan predikat Kupang yang juga merupakan kota provinsi, tapi bebas dari penyakit sosial, khususnya pengemis. Sejauh yang saya ketahui bahwa ‘marwah’ Kupang, kota tanpa pengemis, tidak lahir karena sebuah by design.
Pemerintah daerah menyadari bahwa nilai-nilai (budaya) yang membentuk karakter dan watak warga NTT begitu kuat, sehingga tidak perlu membuat regulasi untuk mengatur dan mecegah munculnya penyakit sosial, seperti ‘gepeng’ itu. Dan ini merupakan realitas sosial yang lahir dari kesadaran warga NTT (Kupang) akan nilai-nilai yang membentuk karakter dan watak, yang mengutamakan etos kerja daripada welas kasih orang lain.
Terakhir, tulisan ini juga sebagai persembahan dan ucapan terima kasih kepada guru saya yang telah ‘menginspirasi’ saya untuk menulis catatan ini! Terima kasih dan hormat saya untuk Bapak Agus Haryatna.
Wallahu a’alam bish shawab
Makassar, 27/4/2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H