Mohon tunggu...
Nurdin Taher
Nurdin Taher Mohon Tunggu... Administrasi - Keberagaman adalah sunnatullah, karena itu pandanglah setiap yang berbeda itu sebagai cermin kebesaran Ilahi. Surel : nurdin.en.te.70@gmail.com0

Lahir dan besar di Lamakera, sebuah kampung pesisir pantai di Pulau Solor, Flores Timur. Menempuh pendidikan dasar (SD) di Lamakera, kemudian melanjutkan ke SMP di Lamahala, juga kampung pesisir serta sempat "bertapa" 3 tahun di SMA Suryamandala Waiwerang Pulau Adonara, Flores Timur. Lantas "minggat" ke Ujung Pandang (Makassar) pada Juli 1989. Sejak "minggat" hingga menyelesaikan pendidikan tinggi, sampai hari ini, sudah lebih dari 30 tahun berdomisili di Makassar. Senantiasa belajar dan berusaha menilai dunia secara rasional dengan tanpa mengabaikan pendekatan rasa, ...

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Naga-naganya AHY Bakal Jadi Pengangguran Mulai Hari ini

15 Februari 2017   16:00 Diperbarui: 15 Februari 2017   21:36 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambaran Hasil Sementara Hitung Cepat Lembaga Survei di TV One (dokpri)

Oleh : eN-Te

Pemiliham Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 101 wilayah seluruh Indonesia mulai digelar hari ini (Rabu, 15/2/17). DKI Jakarta sebagai miniature Indonesia juga menggelar pemilihan gubernur (Pilgub) untuk periode 2017-2022. Dalam Pilgub DKI bertarung tiga pasangan calon (paslon).

Paslon nomor 1 diwakili Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cagub berpasangan dengan Sylviana Murni (Sylvi) sebagai cawagub. Paslon nomor 2, Basuki Tjahaya Purnama (BTP alias Ahok) sebagai cagub  bertandem dengan Djarot Syaiful Hidayat (Djarot) sebagai cawagub. Sedangkan paslon nomor 3, Anies Baswedan (Anies) bergandengan dengan Sandiaga Uno (Sandi).

Warga ibu kota mulai pagi hingga pukul 12.00 Wib telah menjatuhkan pilihan terhadap paslon yang dianggap dapat memenuhi aspirasi mereka. Preferensi politik warga telah terpetakan secara jelas melalui beberapa hasil hitung lembaga survey. Sampai dengan tulisan ini dibuat, klasemen sementara Pilgub DKI berdasarkan hasil hitung cepat Litbang Kompas menmpatkan paslon nomor 2 (42,63%) disusul paslon nomor 3 (39,3%), dan paling buncit menempati klasemen adalah paslon nomor 1 (18,00%).

Gambaran Hasil Sementara Hitung Cepat Lembaga Survei di TV One (dokpri)
Gambaran Hasil Sementara Hitung Cepat Lembaga Survei di TV One (dokpri)
Melihat gambaran perolehan suara seperti tersebut di atas jika tetap stabil sampai perhitungan suara selesai maka dapat dipastikan bahwa yang maju ke putaran kedua adalah paslon 2 dan paslon 3. Sedangkan paslon 1 harus legowo menerima kenyataan bahwa warga ibu kota belum merasa yakin atas kemampuannya untuk dapat membenahi Jakarta.

Dengan demikian, hamper dapat dipastikan bahwa cagub paslon 1 AHY, mulai hari ini, ketika hitung cepat sudah mulai menunjuk titik akhir dan ditutup tidak lagi memilki harapan untuk memenangkan kompetisi kali ini. Itu berarti, AHY akan memulai ritme hidupnya sejak hari ini ketika perhitungan cepat ditutup akan menyandang status sebagai seorang ‘pengangguran’.

Jangan kemudian dengan hasil seperti yang tergambar berdasarkan hitung cepat beberapa lembaga survey melakukan pembelaan sebagaim kompensasi atas kekalahan yang terjadi. Misalnya, dengan menyebutkan bahwa hasil yang diperoleh hari ini merupakan akibat dari proses penggerusan yang dilakukan secara sengaja dan terencana serta sistematis terhadap elektabilitas paslon 1.

Apalagi mencoba mengaitkan dengan isu terakhir seperti yang dilempar oleh mantan Ketua KPK Antasari Azhar. Bahwa meski apa yang dilakukan Antasari boleh jadi secara tidak langsung berpengaruh terhadap elektabilitas paslon 1, tapi hal itu janganlah menjadi sebuah enteri point sebagai justifikasi untuk mencari kambing hitam. Sebab jika itu dilakukan maka secara tidak langsung kita ‘menghina’ kecerdasan dan kemampuan menentukan pilihan warga ibu kota.

Wallahu a’lam bish-shawabi

Makassar, 15  Februari  2017      

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun