Mohon tunggu...
Nurdin Taher
Nurdin Taher Mohon Tunggu... Administrasi - Keberagaman adalah sunnatullah, karena itu pandanglah setiap yang berbeda itu sebagai cermin kebesaran Ilahi. Surel : nurdin.en.te.70@gmail.com0

Lahir dan besar di Lamakera, sebuah kampung pesisir pantai di Pulau Solor, Flores Timur. Menempuh pendidikan dasar (SD) di Lamakera, kemudian melanjutkan ke SMP di Lamahala, juga kampung pesisir serta sempat "bertapa" 3 tahun di SMA Suryamandala Waiwerang Pulau Adonara, Flores Timur. Lantas "minggat" ke Ujung Pandang (Makassar) pada Juli 1989. Sejak "minggat" hingga menyelesaikan pendidikan tinggi, sampai hari ini, sudah lebih dari 30 tahun berdomisili di Makassar. Senantiasa belajar dan berusaha menilai dunia secara rasional dengan tanpa mengabaikan pendekatan rasa, ...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rizieq Shihab Terlibat Chat Mesum WA, Apa Kata Dunia?

1 Februari 2017   17:03 Diperbarui: 1 Februari 2017   17:17 5537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sbr : https://seword.com/umum/beredar-chat-sex-fpi-klarifikasi-suara-rizieq-cerdas/

Oleh : eN-Te

Wanita adalah salah satu (makhluk) ciptaan Tuhan yang paling menarik. Padanya berkumpul semua ‘aura’, baik positif maupun negatif yang memperdayakan. Sehingga Kanjeng Nabi Muhammad SAW sampai harus wanti-wanti berpesan kepada umatnya, agar berhati-hati terhadap makhluk yang satu ini. Karena, menurut Nabi SAW, wanita merupakan salah satu dari tiga fitnah dunia.

Wanita, dan dua fitnah dunia lainnya sudah sangat familiar diketahui oleh umat muslim. Karena fitnah dunia ini sering menjadi thema ceramah oleh para pemberi tausiyah, tokoh-tokoh agama (ustadz, muballigh, dan kiyai, dan lain-lain).

Ketiga fitnah dunia ini, sering dipopulerkan dengan istilah atau idiom 3TA. TA pertama diidentifikasi sebagai waniTA, TA kedua menunjuk pada HarTA, dan TA yang ketiga berasosiasi dengan tahTA.

Karena 3 TA inilah yang membuat orang saling berlomba berlomba untuk mendapatkannya. Kadang pula untuk mendapatkannya harus menempuh cara-cara yang kurang elegan. Bahkan bila perlu harus mengorbankan teman dan kerabat. Prinsip menggunting dalam lipatan, menjegal kawan seiring tidak menjadi sesuatu yang tabu untuk dilakukan.

***

Maka fenomena perpolitikkan nasional dewasa ini yang begitu gaduh dan riuh rendah, dapat menjadi gambaran tentang pertarungan mendapatkan 2 TA teraklhir, yakni harta dan tahta. Sayangnya dalam mengejar 2 TA itu, khususnya TA terakhir, kadang orang atau para elit politik dan terutama elit agama, kurang awas dan mawas diri.

Heboh tentang perselingkuhan Rizieq Shihab (RS) dan tersangka kasus makar, Firza Husein (FS) seperti tersebar di dunia maya dapat menjadi contoh kasus yang paling sempurna. Mungkin RS merasa memiliki harta (ini dapat dilihat dari tunggangan yang digunakan, seperti mobil mewah merk pajero, misalnya), dan merasa mempunyai kuasa (sebagai Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) yang dengan mudah dapat memobilisasi massa untuk mengikuti ‘titahnya’, karena nyaris dikultuskan pengikutnya), sehingga lupa untuk menjaga pertahanannya (baca: marwahnya) sendiri.

Pertahanan mana berkaitan dengan nafsu syaitaniah, libido seks. Karena dorongan libido yang tak terkendali menyebabkan RS lupa terhadap semua tausiyah yang telah disampaikan kepada pengikutnya. Atau malah, karena merasa telah dikultuskan, di mana semua ‘titahnya’ selalu dituruti, sehingga RS kurang dapat mengontrol ‘makar’ ala libido seks.

Tak sadar RS terlibat affair dengan perempuan lain, yang bukan muhrim (baca: istrinya). RS rupanya terlena bahwa dalam sorotan publik, semua tingkah dan polahnya dimonitor. Termasuk tingkah polah yang berkaitan dengan urusan privat, menyangkut dunia perselangkangan.

Jika kemudian nanti chat mesum yang tersebar di dunia maya yang melibatkan RS dan FH terbukti benar, maka patut ditunggu bagaimana reaksi pengikutnya yang terlanjut mengkultuskannya. Penyebutan pengkultusan terhadap RS ini menemukan pembenaran ketika ada spanduk yang menuliskan tentang urusan rambut RS, bila jatuh akan berurusan dengan umat Islam (sumber).

RS yang mengidentifikasikan dirinya sebagai orang pintar, intelek, ulama, sehingga dianggap orang suci, (lagi-lagi, bila terbukti benar chat mesum WA itu), maka akan sangat menampar wajah umat Islam. Umat Islam yang masih waras akan merasa terluka. ‘Pertontonan’ yang selama ini mereka saksikan, tidak lebih dari sebuah sandiwara. Orang yang selama ini dipersonifikasi sebagai penerus para Nabi, ternyata tidak seindah aslinya.

Apa yang ditampilkan di luar di depan publik, tidak lebih dari kamuflase. Ternyata di dalam tersimpan bau busuk yang menyengat. Berkoar-koar menghujat dan menista orang dan kelompok lain, hal itu tidak lebih dari tameng. Maka, ketika semua ‘kebusukan’ terkuak, hanya ucapan masyaallah, sebagai ekpresi kekagetan. Karena figur yang selama dipersepsikan suci, tidak sesuci yang dibayangkan dalam kenyataannya.

Jika sudah demikian, kita hanya berujar, masyaallah, RS terlibat chatting mesum dengan perempuan yang bukan muhrimnya? Apa kata dunia? Bukankah RS adalah seorang ‘ulama’ yang dielu-elukan dan dikultuskan pula? Terus mengapa harus terlibat dalam urusan yang dapat membuat namanya akan terkubur dalam ingatan publik Indonesia?  

***

Sudah ada beberapa artikel yang muncul di K ini berkaitan dengan isu chat mesum ala RS dan FH itu (lihat satu, dua, tiga). Dan hampir semua artikel itu sudah memiliki kesimpulan bahwa apa yang tersebar di dunia maya terkait chat mesum itu adalah benar dan semua gambar dan vedeo itu otentik (asli).

Bahkan pihak penegak hukum (polisi) sudah mulai berancang-ancang akan mengusut kasus ini. Kemungkinan pasal yang akan dibidik ke para pelaku, baik pengunggah foto maupun video chat mesum itu, dan FH, yakni berkaitan dengan pornografi dan UU ITE (sumber).

Penting bagi polisi untuk menelusuri kebenaran isu itu agar tidak menjadi bola liar, sehingga dapat membingungkan umat. Mengingat sebagian umat Islam sudah terlanjur ‘jatuh hati’ dan percaya kepada ketokohan RS. Soal apakah ‘hubungan terlarang’ seperti tercermin melalui foto dan vedeo chat mesum itu akan terbukti benar atau tidak, publik membutuhkan kepastian. Hal itu juga berkaitan dengan nama baik para pelaku agar tidak menjadi korban fitnah.

Kita berharap pula polisi dapat bertindak adil terhadap pelaku pengunggah foto dan vedeo chat mesum itu bila hal itu merupakan rekayasa. Agar informasi sampah berupa berita hoax yang begitu massif tersebar di dunia maya, tidak menjadi konsumsi dan referensi publik yang masih mengharapkan kesantunan sebagai cermin sikap orang beragama.

Wallahu a’lam bish-shawabi

Makassar, 1  Februari 2017

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun