Mohon tunggu...
Nurdin Taher
Nurdin Taher Mohon Tunggu... Administrasi - Keberagaman adalah sunnatullah, karena itu pandanglah setiap yang berbeda itu sebagai cermin kebesaran Ilahi. Surel : nurdin.en.te.70@gmail.com0

Lahir dan besar di Lamakera, sebuah kampung pesisir pantai di Pulau Solor, Flores Timur. Menempuh pendidikan dasar (SD) di Lamakera, kemudian melanjutkan ke SMP di Lamahala, juga kampung pesisir serta sempat "bertapa" 3 tahun di SMA Suryamandala Waiwerang Pulau Adonara, Flores Timur. Lantas "minggat" ke Ujung Pandang (Makassar) pada Juli 1989. Sejak "minggat" hingga menyelesaikan pendidikan tinggi, sampai hari ini, sudah lebih dari 30 tahun berdomisili di Makassar. Senantiasa belajar dan berusaha menilai dunia secara rasional dengan tanpa mengabaikan pendekatan rasa, ...

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Cawagub Poros Cikeas, Sylviana Murni, Sudah Mulai “Pintar”

11 Oktober 2016   13:41 Diperbarui: 11 Oktober 2016   17:24 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017, Sylviana Murni mulai 'pintar'. Isu-isu yang harus dilontarkan ke publik pun mulai jelas dan menukik. Begitu pula, sasaran tembak yang harus diarahkan.

***

Cawagub yang diusung Poros Cikeas ini mulai memilah-milah dan secara spesifik mengidentifikasi isu yang harus diangkat dan dijual ke publik. Isu-isu yang menjadi perhatian publik mulai masuk dalam radar, kemudian diolah sedemikian rupa untuk mengaduk-aduk rasa dan sentimen pemilih.

Dengan menfokuskan perhatian pada isu-isu yang lagi menjadi perhatian publik (masih seksi), akan dengan mudah memanipulasi sentimen dan emosi pemilih untuk melihat dan membedakan calon pemimpin mana yang lebih mempunyai interest terhadap kepentingan mereka. Ketika emosi dan dahaga pemilih sudah dapat dimanipulasi, maka meski itu masih berupa fantasi, hal itu dapat meningkatkan semangat juang (fight spirit) dan menambah kesiapan maju ke arena pertarungan. Apalagi arena pertarungan itu, adalah semacam Pilkada DKI sebagai etalase negeri.

Magnitude akan semakin jauh, bila isu yang dilontarkan itu berkaitan dengan kebijakan calon kompetitor. Akan lebih heroik lagi bila isu itu langsung tepat menyerang sasaran. Yakni berkaitan dengan performa dan kinerja, khususnya gaya kepemimpinan sang calon kompetitor. Dan akan semakin 'seru' bila berkaitan dengan profil dan kepribadian calon lawan yang menjadi kompetitor nanti. Apalagi calon kompetitor itu merupakan calon petahana, yang kebetulan sedang menjabat, yang berniat hendak melanjutkan kekuasaannya pada periode kedua.

***

Cawagub Poros Cikeas ini rupanya sangat memahami psikologi publik. Mengingat ia merupakan seorang akademisi dan seorang guru besar yang berlatar pendidikan doktor. Jadi sudah pasti sangat tahu mengenai teori-teori komunikasi, dan trik-trik agitatif untuk memanipulasi perasaan publik.

Dengan setting psikologi massa atau publik seperti yang dipahami, ditambah dengan momentum atmosfer dan suhu politik di ibu kota yang lagi menanjak naik, maka Sylviana Murni sudah mulai menabuh genderang perang. Meski dia sendiri menyadari bahwa isu yang akan dilempar dan dijual ke publik berpotensi dapat menyerang balik dirinya. Tapi, dalam 'kesadarannya', Sylvi mungkin berpikir, pantulan itu tidak akan terlalu berdampak.

Bagi Sylviana, yang utama adalah memproduksi isu dan menjajakan ke publik. Apakah isu itu dapat menyentak kesadaran publik dan pemilih untuk melihat dan meneropong dengan jelas fakta yang ada, kemudian menilai, dan menentukan pilihan, tinggal dilihat reaksinya.

***
Bakal Cawagub Poros Cikeas, Sylviana Murni ketika diundang mengisi sebuah diskusi (politik) di Menteng Jakarta Pusat, dia tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk menyerang calon kompetitornya. Dan sangat kebetulan calon lawan atau kompetitornya itu, merupakan mantan atasannya dan juga sedang merawat asa maju bersaing di Pilkada 2017.

Dalam 'penerawangannya', menurut Sylviana, isu yang paling pas ditembakkan sebagai mesiu ke arah petahana adalah menyangkut program dan kebijakan yang sedang berjalan. Maka kebijakan dan program reklamasi teluk Jakarta menjadi atensi khusus Cawagub Poros Cikeas ini untuk diolah menjadi mesiu dan ditembakkan ke arah mantan atasannya. Tidak hanya itu, soal lain yang ikut pula 'digugat' adalah mengenai kebiasaan sang petahana yang hanya melihat kondisi lapangan dari kantor secara digital (sumber).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun