“Keberimanan” seorang Marwah Daud terhadap ke-“karomah”-an yang dimiliki Taat Pribadi rupanya tidak dapat lagi diganggu gugat oleh siapapun. Marwah daud sering “berdalih”, bahwa dia tidak dapat memaksa orang lain untuk percaya terhadap “kesaktian” Taat Pribadi sebagaimana ia menyebutnya karomah. Begitu pula sebaliknya, Marwah Daud pun dengan tegas mengatakan, bahwa seluruh dunia pun tidak dapat memaksa dia untuk tidak percaya terhadap apa yang telah dia saksikan dengan mata kepala sendiri. Bagi Marwah Daud “kesaktian” yang dia lihat dan rasakan jauh lebih penting daripada persepsi orang terhadap dirinya. Dengan tegas Marwah Daud mengatakan, “Saya percaya karena saya melihat dengan mata kepala sendiri” (lihat di sini).
Kekukuhan Marwah Daud terhadap kesaktian ala Taat Pribadi untuk saat ini tidak dapat digoyang. Meski Marwah Daud sendiri mengakui bahwa banyak pihak telah memberikan masukan berkaitan dengan sikapnya terhadap Taat Pribadi. Tidak hanya bersifat positif, mendukung, tapi juga tak kalah banyak bersifat negatif dan mencibir (menghujat)nya.
Bagi Marwah Daud, semua itu harus ia terima dan dengan lapang dada mengucapkan terima kasih. Karena bagi Marwah Daud, semua itu sebagai wujud dan refleksi cinta kasih dan sayang kepada dirinya. Namun demikian, semua itu tidak, atau mungkin belum dapat mengubah pendiriannya. Bagi Marwah Daud, "Pembelaan saya terhadap Mas Kanjeng adalah pembelaan menyangkut sebuah proses pencarian, penemuan dan atau peneguhan "ideologi" untuk sebuah Peradaban Baru di Abad 21" (sumber).
Menurut Marwah Daud, seiring berjalannya waktu, fenomena Taat Pribadi yang memaksanya untuk dapat memahami peristiwa di luar alam sadar (transdimensi) akan dapat dipahami dan diterima publik. Mungkin saat ini belum, tapi seperti alasan yang selalu dikemukakannya tentang teori bahwa suatu saat manusia bisa terbang pada zaman batu. Pada waktu itu, pasti tak seorang pun menerima teori itu. Tapi terbukti kemudian, setelah pada hari ini, akhirnya orang percaya bahwa memang benar teori manusia dapat terbang itu terbukti.
Mungkinkah Marwah Daud akan tetap istiqomah pada “keyakinan barunya”, yang menurut pengakuannya tidak akan membuat aqidahnya berubah (sumber). Ya, kita lihat saja perkembangan geger Taat Pribadi ini, apakah akan membuat Marwah Daud semakin yakin dengan “keberimanannya”, atau malah membuatnya tersadar dan “insyaf”.
Wallahu a’lam bish-shawabi
Makassar, 10102016
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI