Begitu pula dengan kekuatan kesaktian Taat Pribadi ketika menggandakan uang. Bagi Marwah Daud, kesaktian yang diperlihatkan Taat Pribadi merupakan hal yang nyata, dan itu merupakan karomah yang diberikan oleh Tuhan. Di mata Marwah Daud, bahwa pimpinan PDK, Taat Pribadi ini merupakan orang-orang pilhan. Baginya, hanya orang-orang pilihan Tuhan saja yang diberi karomah (lihat di sini).
Juga pertanyaan mengenai mengapa Marwah Daud begitu yakin dan percaya terhadap “kesaktian” Taat Pribadi ini. Menjawab pertanyaan tentang kesaktian Taat Pribadi, baik dari Prof. Azyumardi maupun presenter TV One, Marwah Daud berdalih dengan menceritakan ibunya pernah mengatakan ketika dia masih kecil bahwa pada suatu saat Ka’bah di Makkah dapat di lihat dari kampung (sini). Dan bagi Marwah Daud, cerita ibunya itu kemudian terbukti benar setelah ada televisi.
Bagi Marwah Daud kesaktian Taat Pribadi, antara lain dapat menggandakan uang ini, nanti pada suatu saat akan dipahami, sama seperti cerita ibunya tentang Ka’bah yang ada di Makkah dapat dilihat dari kampung setelah penemuan teknologi televisi. “Keyakinan” ibunya, bahwa Ka’bah dapat dilihat dari kampung pada suatu saat, adalah hal yang wajar dan bukan merupakan keyakinan yang perlu digugat. Sama halnya dengan dirinya yang percaya dan yakin terhadap kesaktian Dimas Kanjeng Taat Pribadi ini.
Bagi Marwah Daud waktulah yang akan membuktikan bahwa apakah benar Dimas Kanjeng memiliki kesaktian atau tidak? Karena bagi Marwah Daud, bukan merupakan hal yang mustahil bagi orang-orang pilihan yang diberi karomah oleh Tuhan, sehingga punya kesaktian.
Marwah Daud juga menjelaskan tentang tugasnya sebagai Ketua Yayasan PDK. Bagi pengurus padepokan, mereka hanya bertugas untuk menyusun jadwal dan rencana kegiatan, yang sudah dipetakan dalam sebuah rencana kerja. Ia juga menjelaskan bahwa dana yang terkumpul, baik dari para “santri” maupun hasil penggandaan ala Taat Pribadi, pada suatu saat akan dibagikan. Hanya saja belum waktunya. Mungkin yang dimaksud dengan belum waktunya ini, karena belum banyak yang dapat mereka kumpulkan. Sayangnya sebelum semua rencana itu berjalan, Taat Pribadi keburu diciduk Polisi.
Wallahu a’lam bish-shawabi
Makassar, 01102016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H