Biang kegagalan Argentina meraih trophi juara Copa America Centenario 2016, turut pula disumbang Messi. “Sang Meshias” yang digadang-gadang sebagai “reinkarnasi” dari senior dan kompatriotnya, Diego Armando Maradona, malah menyia-nyiakan kesempatan untuk unggul sementara ketika Chile melalui Vidal gagal mengeksekusi tendangan pinalti.
Messi memperlihatkan gelagat seakan-akan tidak terlalu membutuhkan gelar juara untuk tim Argentina. Di mana justru Messi yang pertama tidak berhasil menjaringkan bola ke dalam jala gawang yang dijaga Claudio Bravo. Malah, bola tendangan Messi melebar jauh di atas mistar gawang. Secara tidak langsung, kondisi itu menggambarkan, bahwa Messi kembali “membuktikan” dirinya memang tidak berjodoh dengan Tim Nasional Argentina!
Kesempatan yang dibuang Messi, kemudian dimanfaatkan dengan baik oleh pemain Chile. Mental Sanches, dkk., yang sempat “shock” akibat kegagalan Vidal, dengan serta merta kembali pulih setelah melihat Messi sengaja tidak menjaringkan bola ke gawang Bravo. Maka algojo-algojo pinalti berikutnya dari Tim La Roha pun dengan sempurna mengeksekusi tendangan pinalti.
Kondisi berbeda pada pihak Tim Tango. “Kesengajaan” Messi membuang bola ke atas mistar gawang, membuat mental rekan-rekannya, khususnya para penendang pinalti berikutnya menjadi terbebani. Terbukti kemudian, algojo ke-4 Tim Tango, Lucas Biglia, pun harus “mengikuti” jejak Messi. Akibat beban mental yang cukup berat, Biglia pun tidak berhasil menjaringkan gol ke gawang Bravo. Malah bola tendangannya berhasil diblok Bravo.
Kesempatan emas bagi Chile pun datang. Bila penendang pinalti terkahir Chile, Fransisco Silva berhasil menjaringkan bola ke gawang Romero, maka berarti Chile pun berhasil meraih trophi dan mempertahankan titel juara. Silva pun dapat menunaikan tugasnya dengan sempurna. Bola sepakannya berhasil meluncur deras menembus pertahanan Romero dan masuk gawang.
Momen yang sama kembali terulang. Chile pun berhasil memenangkan drama adu tos-tosan dengan Argentina, dengan keunggulan 4-2. Keberhasilan Silva menentukan kemenangan Chile atas Argentina mengantarkan timnya mempertahankan gelar juara Copa America secara berturut-turut. Maka Chile pun membuat sejarah lagi.
Bravo Chile, Bravo Claudio Bravo, dkk., Anda semua pantas menjadi kampiun dan mempertahankan trophi juara Copa America. Tetap membuat sejarah dan mencatat sejarah baru!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H