Rupanya reaksi protes pemain Bolivia tidak digubris sama sekali. Malah diberi ganjaran kartu kuning pula. Terkesan wasit sedang menjalankan sebuah misi untuk “meloloskan” Chile. Dan misi pun berhasil ia tunaikan! Chile masih memiliki nafas unuk berlari mengejar dan mempertahan trophy juara Copa Amerika, yang baru diraih tahun lalu dengan menundukkan favorit juara, Argentina melalui adu tos-tosan.
***
Menarik kita ikuti perjalanan Chile sebagai juara bertahan pada Copa America Centenario 2016 ini. Apakah akan tetap dinaungi dewi fortuna, dan akan terus mendapat perlakuan khusus dan istimewa dari korps pengadil lapangan hijau? Jika indikasi “bantuan” wasit itu ada, maka nilai sportivitas dan fair play telah tergadai pada sebuah event olahraga sepakbola internasional sekelas Copa Amerika.
Hal itu dapat kita lihat dan saksikan nanti pada pertandingan terakhir fase grup di Grup D, antara Chile vs Panama. Apakah para korps pengadil lapangan hijau akan kembali “mengorbankan” Panama, hanya untuk memberi jalan kepada Chile sebagai juara bertahan supaya tetap melaju ke babak berikutnya di ajang Copa America Centenario 2016 ini?
Wallahu a’lam bish-shawabi
Makassar, 12 Juni 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H