Kelebihan Hypnoteching
Menurut Dr. Syamsul Alam, bahwa penggunaan metode hypnoteaching sangat baik untuk meningkatkan keterampilan menulis, khususnya menulis publikasi ilmiah. Hasil penelitian ini menunjukkan subjek penelitian sebagai peserta pendidikan dan pelatihan (Diklat) memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan Keterampilan Menulis Publikasi Ilmiah bagi Guru Bahasa Indonesia SMP.
Hasil penelitian itu membuktikan bahwa metode hypnoteaching memiliki beberapa kelebihan yang sangat berguna dalam membangun dan membangkitkan motivasi berprestasi. Berdasarkan hasil penelitian ini, membuktikan bahwa hypnoteaching yang diterapkan dalam kegiatan diklat dapat meningkatkan keterampilan teknis peserta, misalnya menulis publikasi ilmiah, karena memiliki beberapa kelebihan.
Dalam disertasi “doktor hypnoteaching” disebutkan sebelas kelebihan hypnoteaching dengan merujuk pada Hajar (2012, h. 82-83). Jika kelebihan itu diadaptasi dalam proses belajar mengajar di kelas, maka akan juga memberikan pengaruh positif. Pertama, metode hypnotecahing dapat membantu proses belajar menjadi lebih dinamis dan ada interaksi yang baik antara guru dan siswa. Dalam istilah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan, kondisi ini disebut sebagai guru yang yang menginspirasi. Karena bagi Anies Baswedan, guru yang menginsiprasi (dan menggerakkan) itu adalah guru yang berinteraksi.
Kedua, metode hypnoteaching membuka peluang siswa dapat berkembang sesuai dengan bakat dan minatnya masing-masing. Dengan hypnoteaching, guru dapat memberikan sugesti melalui hipnosis sehingga menggugah kesadaran siswa atas potensi yang dimilikinya yang dapat mereka kembangkan sesuai dengan bakat dan minat siswa (masing-masing). Ketiga, hypnoteaching memberikan kesempatan kepada siswa sebagai peserta didik mendapatkan keterampilan sesuai dengan yang dibutuhkan. Kondisi ini dimungkinkan karena proses pemberian keterampilan mendapat porsi yang cukup banyak (dominan) dalam hypnoteaching. Keempat, dalam hypnoteaching proses pembelajaran lebih beragam, sehingga sangat membantu motivasi belajar siswa. Dengan kondisi seperti itu, berdmpak pada kelebihan kelima, peserta didik dapat dengan mudah menguasai materi, karena termotivasi lebih untuk belajar. Dampak berikutnya, keenam, pembelajaran bersifat (menjadi) aktif, karena memungkinkan terjadi interaksi antara guru dengan siswa, dan antarsiswa.
Ketujuh, dengan pembelajaran yang aktif tersebut, maka pemantauan terhadap siswa sebagai peserta didik lebih intensif. Guru dapat memusatkan perhatian secara detil kepada “keunikan” setiap siswa, baik itu berupa keunggulan maupun kelemahan, sehingga dapat menjadi sarana untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap kemampuan setiap siswa. Kedelapan, hypnoteaching memberikan kesempatan kepada siswa sebagai peserta didik lebih dapat berimajinasi dan berfikir kreatif. Dengan kemampuan imajinatif, siswa akan terdorong dan mampu melakukan upaya-upaya kreatif sebagai refleksi dari “keunikan” individualnya. Dengan kemampuan imajinatif dan berpikir kreatif maka akan melahirkan kelebihan kesembilan, dari hypnoteaching, yaitu siswa sebagai peserta didik akan melakukan pembelajaran dengan senang hati. Dengan suasana pembelajaran yang menyenangkan (hati), maka berdampak pada peningkatan kecepatan daya serap siswa.
Kesepuluh, dengan metode hypnoteaching, proses daya serap siswa terhadap pembelajaran lebih cepat dan lebih bertahan lama, karena peserta didik (siswa) tidak menghafal. Akibat selanjutnya adalah kesebelas, guru dapat berkonsentrasi penuh terhadap materi pelajaran yang akan disajikan (diajarkan). Hal mana berpengaruh pula pada perhatian peserta didik terhadap materi yang sedangkan disajikan (diajarkan) guru.
Meski memiliki lebih dari sepuluh kelebihan (keunggulan), tetapi ternyata metode hypnoteaching ini belum banyak diadaptasi dan diadopsi untuk digunakan sebagai metode mengajar oleh para guru di kelas. Ada beberapa faktor mengapa hypnoteaching ini belum begitu familiar digunakan dalam pembelajaran di sekolah (baca: kelas). Faktor pertama, jumlah siswa (peserta didik) dalam satu rombongan belajar terlalu besar (banyak) sehingga tidak memungkinkan, dari segi waktu, guru memberi perhatian kepada setiap siswa secara individual. Di samping itu, faktor kedua, guru yang akan menerapkan metode hypnoteaching sebagai metode mengajar harus perlu pula dibekali dengan “keterampilan” menggunakannya. Sebab tidak semua guru menguasai metode hypnoteaching dengan baik. Hal lainnya, faktor ketiga, adalah masalah sarana dan prasarana belajar di sekolah yang kurang mendukung penerapan metode hypnoteaching, menjadi hambatan pula.
Hypnoteaching dan Dampak Ekonomi
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa metode hypnoteaching sangat baik berperan untuk meningkatkan keterampilan menulis publikasi ilmiah. Metode hypnoteaching dalam penerapannya dalam meningkatkan keterampilan menulis publikasi ilmiah dengan menempuh enam langkah. Langkah-langkah tersebut, yaitu niat dan motivasi, pacing, leading, gunakan kata positif, berikan pujian, dan terakhir adalah modelling. Keenam langkah tersebut sangat berguna untuk menghilangkan perasaan “tak mampu” menulis.