Mohon tunggu...
Muhammad Nasrullah
Muhammad Nasrullah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Sangat tertarik dengan Penelitian, Motivasi dan Social Entrepreuner

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Berawal dari Mahasiswa Biasa hingga Mahasiswa Wirausaha

18 Desember 2012   03:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:27 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3 tahun telah berlalu, segala rasa sedih, senang, suka, duka, cita, hingga memperjuangkan hidup menjadi Mahasiswa yang mempunyai ideologi santri. 6 tahun yang lalu gaya hidup yang baru telah dimulai, berawal dari seorang anak Sekolah Menegah Pertama Negeri 1 Krian yang merupakan salah satu sekolah favorit kala itu di daerah Sidoarjo yang setiap selesai sekolah langsung pulang ke rumah dan belajar serta mengaji di salah satu pondok pesantren cabang dari Darul Falah Pusat berubah 90 derajat menjadi seorang santri yang mengais ilmu dari KH. Basyaruddin Ismail, beliau merupakan salah seorang kyai kharismatik di mojokerto yang telah wafat sekitar tahun 2002. Meskipun tidak bertemu dengan beliau, namun jejak serta pemikiran beliau masih bias dirasakan oleh hampir 250 an santri yang belajar di sana. Banyak bibit-bibit unggul telah bercokol dari pesantren ini, meskipun kecil namun alumninya sangat berguna di masyarakat, ada yang menjadi kyai, ustadz, pengajar, hingga menjadi pengusaha.

3 tahun di pesantren telah berlalu, akhir tahun di pesantren bagaikan sakaratul maut dalam benak ini, bagaimana tidak ? pada akhir tahun itu ditentukan apakah diri ini khusnul khotimah ataupun su’ul khotimah. Belajar, hafalan, ke maqom Mbah Kyai, serta ibadah-ibadah lainnya menjadi keseharian rutin yang semakin ditambah, harapan mendapatkan akhir yang bagus serta ilmu yang berkah merupakan salah satu alasan utamanya.

Alhamdulillah, Ujian Nasional dinyatakan lulus meskipun nilainya pas-pasan, bahkan terdapat satu nilai yang hampir saja harus Ngulang pada UNAS tahun depan. 35, … merupakan total akumulatifnya, sangat sedikit sekali karena pada waktu itu terdapat 6 mata pelajaran yang diujikan. Ditambah lagi Pengajuan Formulir Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) juga dinyatakan lulus, sehingga dapat melanjutkan pendidikan tingkat sarjana disalah satu perguruan tinggi favorit di negeri ini, yaitu ITS Surabaya. Lengkap sudah kebahagiaan ketika itu. Alhmdulillah permohonan khusnul khotimah di ijabahi olehNya.

Ketika Santri Kuliah di Kampus ITS

Kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi secara gratis tidak saya sia-siakan. Rasanya hampir semua mahasiswa PBSB yang berkuliah di berbagai PTN juga mempunyai satu pikiran yang sama dengan saya. Terbukti banyak prestasi yang mereka torehkan, mulai dari mereka yang berhasil mewakili kampusnya untuk pertukaran pelajar (Student Exchange) ke berbagai Negara, tidak hanya itu saja prestasi mereka di bidang akademik juga sangat tidak mengecewakan, tidak sedikit mereka yang berhasil lulus dengan IPK Cumlaud. Hingga pencetus ide PBSB sekaligus Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi yang ketika itu masih dipegang oleh Dr. Muhammad Ali, beliau selalu memuji anak PBSB sebagai Santri yang Extra Ordinery Human.

Melihat mereka yang berhasil menorehkan banyak prestasi, siapa yang tidak timbul iri dalam dirinya. Namun iri dalam hal ini bukan iri hati yang cenderung kea rah yang negatif, namun lebih ke iri yang positif yaitu ingin menorehkan prestasi yang sama dengan mereka. Tidak hanya itu saja, berada di kampus ITS juga serasa berada di sebuah lingkungan yang dipenuhi oleh mahasiswa yang prestatif, bagaimana tidak ? prestasi mereka juga sama-sama luar biasa.

Mulai ketika itu diri ini bertekad sekuat tenaga untuk meraih prestasi-prestasi yang lebih dari mereka. Langkah itu diawali dengan menuliskan beberapa target dan impian ke depan. Dari sana berhasil saya tuliskan kurang lebih 27 impian, kemudian impian itu saya tempel pada pintu luar lemari, dinding dan tempat-tempat yang mudah terlihat oleh mata, sehingga ketika membaca tulisan tersebut dijamin motivasi dan semangat diri akan berkobar kembali. berbekal coretan-coretan mimpi itulah mulai tersusun kehidupan kampus yang lebih tertata dan terarah, rencana-rencana untuk ikut andil dalam organisasi semakin kuat, mencari pengalaman ke sana kemari demi memenuhi hausnya rasa ingin tahu dan prestasi.

Semester 7, Awal dari Anak Rumahan

Tidak terasa sudah 6 semester menempa kehidupan di kampus perjuangan ITS. Suka maupun duka bercampur menjadi satu kesatuan membentuk rasa syukur kepada ilahi robbi yang tak bias dinilai dengan segala apapun itu. berjuta kenikmatan dan pengalaman yang tidak dapat ditukar dengan apapun, karena waktu dan masa tidak dapat diputar kembali kea rah belakang, bahkan di percepat sekalipun ke masa depan.

Kini ketika telah berada pada penghujung perkuliahan di kampus ITS semua kenangan ketika menjadi mahasiswa baru, mendapatkan cercaan dosen, mendapatkan hinaan senior angkatan, berlibur bersama dengan angkatan, melihat film premier bersama hingga melakukan pengabdian masyarakat juga bersama.

Begitu juga dengan urusan tempat tinggal, hampir semua statusnya juga saya sandang. Mulai dari menjadi anak asrama yang tinggal di Asrama Mahasiswa ITS, ketika itu juga menjadi mahasiswa yang kuliah pulang dan kuliah pulang, hal ini terjadi ketika masih berada di jenjang semester 1 dan 2 (Tahun Pertama). Kemudian ketika semester 3 dan 4 (Tahun ke dua ) berpindah ke kos-kosan, dari sini saya mulai aktif diberbagai organisasi, sehingga tidak lagi kuliah pulang dan kuliah pulang, namun kuliah rapat – kuliah rapat. Tak jarang pulang sampai kos-kosan diatas tengah malam karena kebetulan saat itu merupakan jadwal ada rapat di salah satu organisasi yang saya ikuti. Tak kurang 3 hingga 5 organisasi yang saat itu saya geluti. Dari sini nilai index prestasi (IP) saya mulai menurun, meskipun masih dalam kisaran 3,.. sihh.

Pada tahun berikutnya mulai saya cicipi yang nama pesantren mahasiswa, suatu pesantren yang hampir seluruhnya merupakan berasal dari kalangan mahasiswa. Berada disana hanya dalam kisaran 4 hingga 5 bulan. semester 6 menjadi awal terbentuknya usaha baru dan mulai mencoba bidang wirausaha. Alhamdulillah sekitar bulan juni akhir terbentuk Digital Printing Amanah bersama dengan ke empat temen sejawat. Awal semester 7, saya putuskan untuk tidak lagi tinggal dikontrakan bersama teman-teman, sehingga pulang-pergi Sidoarjo Surabaya hingga saat ini. Dari situlah awal saya menjadi anak “Rumahan”.

…. Berawal dari Mahasiswa Biasa hingga Mahasiswa Wirausaha

Sekitar tahun 2010 awal kampus ITS mulai menggencarkan program-program yang bertujuan untuk menciptakan pengusaha-pengusaha muda, tidak tanggung-tanggung hingga dibentuk tim kerja khusus yang fokus utamannya adalah menciptakan banyak wirausaha muda. Selain itu kampus ITS tidak ragu mencairkan dana hingga milyaran rupiah untuk memberikan stimulus kepada para mahasiswa agar berani memulai usaha, dana itu kemudian diberikan kepada mahasiswa melalui Program Mahasiswa Wirausaha yang dimulai dari tahun 2010 hingga sekarang, kisaran dana yang diberikan maksimal hingga 40.000.000 setiap tim/bisnis.

Alhamdulillah tahun 2010 merupakan tonggak awal mulai melirik dan tertarik terhadap dunia wirausaha hingga pada tahun 2011 berhasil lolos dalam program PMW 2011 POKJA ITS sehingga mendapatkan suntikan dana sebesar 27.000.000 untuk merealisasikan bisnis yang telah direncanakan sebelumnya, hingga saat ini pernah mencapai omset 7.000.000 dalam 1 bulan.

[caption id="attachment_215124" align="aligncenter" width="300" caption="amanah tim"][/caption]

Di tahun 2009 menjadi mahasiswa biasa, 2010 mulai Mahasiswa sibuk Rapat hingga tahun 2011 Mahasiswa Wirausaha dan 2012 ini Insya Allah menuju Mahasiswa siap kembali ke Pesantren. Amiieen.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun