Mohon tunggu...
Mohammad Nabil Asyrof
Mohammad Nabil Asyrof Mohon Tunggu... Guru - SMA Miftahul Huda Purwodadi

Menjadi seorang guru honorer di Sekolah Swasta dan ingin memperjuangkan generasi z menuju ke arah lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Generasi Z yang Beriman, Berislam, dan Berihsan di Tengah Perkembangan Teknologi

16 Oktober 2024   11:36 Diperbarui: 16 Oktober 2024   11:41 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ppm-manajemen.ac.id

Pendahuluan

Generasi Z (Gen Z), yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, tumbuh di era kemajuan teknologi yang pesat. Kehadiran internet, media sosial, dan teknologi digital telah membentuk cara berpikir, belajar, dan berinteraksi mereka. Namun, di tengah perubahan ini, tetap penting bagi Gen Z untuk membangun dan mengokohkan fondasi keimanan, keislaman, dan ihsan dalam hidup mereka. Iman, Islam, dan ihsan merupakan tiga pilar utama dalam agama Islam yang menjadi pedoman untuk menjalani kehidupan seimbang di dunia dan akhirat.

Iman: Dasar Keyakinan yang Kokoh

Iman adalah dasar keyakinan dalam Islam, yang mencakup kepercayaan kepada Allah, para malaikat, kitab-kitab, para rasul, hari kiamat, dan qadha serta qadar. Keimanan yang kokoh merupakan benteng bagi Gen Z di tengah arus informasi yang cepat dan tak terbatas.

Firman Allah dalam Al-Qur'an menegaskan pentingnya iman dalam kehidupan seorang Muslim:

"Hai orang-orang yang beriman, berimanlah kepada Allah dan Rasul-Nya, dan kepada Kitab yang telah diturunkan kepada Rasul-Nya, serta Kitab yang telah diturunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya." (QS. An-Nisa: 136)

Dalam konteks perkembangan teknologi, iman dapat membantu Gen Z menyaring informasi yang benar dan menghindari berita palsu atau konten negatif. Teknologi dapat menjadi alat yang bermanfaat jika digunakan dengan iman sebagai panduan. Misalnya, media sosial dan platform belajar online dapat dimanfaatkan untuk memperdalam ilmu agama dan mendekatkan diri kepada Allah.

Islam: Praktik dalam Kehidupan Sehari-hari

Islam merupakan penyerahan diri kepada Allah melalui pelaksanaan ibadah dan syariat. Dalam menghadapi kemajuan teknologi, penting bagi Gen Z untuk tetap memegang teguh ajaran Islam dalam setiap aspek kehidupan.

Salah satu hadits yang menegaskan pentingnya menjalankan rukun Islam adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abdullah bin Umar RA:

"Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan berhaji bagi yang mampu." (HR. Muslim)

Di era digital ini, aplikasi dan platform berbasis teknologi telah mempermudah umat Muslim, termasuk Gen Z, untuk menjalankan praktik-praktik Islam. Aplikasi pengingat shalat, platform donasi zakat online, hingga kajian keagamaan digital adalah contoh bagaimana teknologi dapat dimanfaatkan untuk mendukung keislaman.

Ihsan: Menyempurnakan Amalan dengan Kesadaran akan Kehadiran Allah

Ihsan adalah tingkat tertinggi dalam beragama, yaitu menjalankan setiap ibadah dan perbuatan dengan kesadaran penuh bahwa Allah selalu mengawasi. Ihsan bukan hanya diterapkan dalam ibadah ritual seperti shalat dan puasa, tetapi juga dalam interaksi sehari-hari, termasuk di dunia maya.

Rasulullah SAW menjelaskan tentang ihsan dalam sebuah hadits yang sangat terkenal:

"Ihsan itu adalah engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Dan jika engkau tidak mampu melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu." (HR. Bukhari dan Muslim)

Bagi Gen Z yang banyak menghabiskan waktu di dunia digital, konsep ihsan sangat relevan. Ketika berinteraksi di media sosial, mengonsumsi konten digital, atau menggunakan teknologi, mereka harus selalu ingat bahwa setiap tindakan diawasi oleh Allah. Dengan ihsan, mereka dapat menjaga adab dalam berinteraksi, menghindari konten yang tidak bermanfaat, dan menggunakan teknologi untuk kebaikan.

Tantangan dan Peluang di Era Digital

Di satu sisi, teknologi menawarkan peluang besar bagi Gen Z untuk mengakses ilmu dan memperluas wawasan. Platform seperti YouTube, podcast, dan situs web Islami menyediakan konten-konten edukatif yang dapat membantu mereka memperdalam pemahaman agama. Di sisi lain, ada tantangan besar berupa godaan dunia digital seperti konten negatif, budaya konsumsi yang berlebihan, dan penyebaran hoaks.

Untuk menghadapi tantangan ini, generasi muda perlu membekali diri dengan filter iman, Islam, dan ihsan. Iman memberikan kekuatan batin untuk menolak informasi yang merusak, Islam mengarahkan pada tindakan yang benar, dan ihsan menjaga agar setiap perbuatan dilandasi kesadaran akan kehadiran Allah.

Penutup

Membangun Gen Z yang beriman, berislam, dan berihsan di tengah perkembangan teknologi adalah tugas yang tidak mudah, namun sangat penting. Dengan pemahaman yang mendalam tentang iman, Islam, dan ihsan, Gen Z dapat menggunakan teknologi sebagai sarana untuk kebaikan, memperkuat nilai-nilai agama, dan menjalani kehidupan yang seimbang antara dunia dan akhirat.

Referensi utama yang harus diperkuat adalah Al-Qur'an dan hadits sebagai pedoman utama umat Islam. Selain itu, peran keluarga, pendidik, dan komunitas juga penting dalam membimbing Gen Z untuk memanfaatkan teknologi dengan bijak dan tetap berada di jalur yang benar sesuai ajaran Islam.

---

 

Referensi:

1. Al-Qur'an Surat An-Nisa Ayat 136

2. Hadits Riwayat Muslim, Kitab Iman

3. Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim, Kitab Iman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun