"Berpikirlah tentang ciptaan Allah dan janganlah berpikir tentang dzat Allah, karena kalian tidak akan mampu."
 (HR. Abu Nu'aim dalam al-Hilyah).
Hadis ini menggarisbawahi pentingnya merenung dan berpikir tentang ciptaan Allah sebagai sarana untuk memahami kebesaran-Nya. Islam menekankan pentingnya penggunaan akal yang sehat dan kritis dalam menelusuri kebenaran tanpa melampaui batas.
Semangat Mencintai IPTEK dalam Islam
Cinta terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan salah satu ciri khas peradaban Islam sejak masa keemasan. Ajaran Aswaja memandang ilmu pengetahuan sebagai jalan menuju pengenalan terhadap Allah dan pemahaman yang lebih baik tentang dunia dan kehidupan.
Dalil Al-Qur'an tentang Kewajiban Menuntut Ilmu
Islam menganggap menuntut ilmu sebagai kewajiban bagi setiap Muslim. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur'an, misalnya dalam Surah Al-Mujadilah ayat 11:
"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
(QS. Al-Mujadilah [58]: 11).
Ayat ini mengaitkan keutamaan ilmu dengan keimanan. Menuntut ilmu dan menguasai teknologi bukan hanya meningkatkan kualitas hidup, tetapi juga meningkatkan derajat di hadapan Allah.